"Tim sudah kita turunkan pagi tadi. Kami turunkan juga paramedis dan dokter hewan," ujar Kepala BKSDA Sumbar Margo Utomo, Kamis (26/5/2016).
Ia mengaku baru mendapat laporan dari tim rescue soal adanya harimau sumatera yang menjadi korban jeratan yang dibuat masyarakat. "Saya menduga harimau tersebut terjerat malam sebelumnya. Karena harimau mencari makan di malam hari," katanya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dari komunikasinya dengan tim di lapangan, Margo mengatakan posisi harimau terjerat antara hutan lindung dengan kebun masyarakat di Tarusan.
"Tim juga melaporkan kalau harimau tersebut masih hidup. Jarak 200 meter, harimau masih mengaum dan terdengar keras. Maka tim belum berani mendekati," kata dia.
Hingga sore ini, Margo mengatakan belum mendapat kelanjutan evakuasi karena tidak ada sinyal untuk berkomunikasi.
Kepala Satuan Hutan BKSDA Sumbar Zulmi Gusrul, mengatakan harimau tersebut terjerat perangkap pada Rabu 25 Mei.
"Memang sengaja dipasang warga untuk menangkap babi hutan. Namun, tidak sengaja yang terjerat malah harimau," ujarnya.
Jarak dari jalan raya Pesisir Selatan ke lokasi tiga jam karena harus ditempuh dengan jalan kaki.
Menurutnya, jika didapati kondisi harimau mengalami luka parah maka akan segera dibawa ke kebun binatang di Bukittingi untuk diobati.
"Jika tidak cedera, kita cari alternatif lain seperti dilepas ke habitatnya. Kita akan bicarakan nanti dengan Kepala BKSDA Sumbar," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)
