Namun, sebelum itu, mereka terus mencari korban awan panas letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Tim menyisir rumah dan kebun masyarakat khususnya di Desa Gamber Kecamatan Simpang Empat.
"Tim menyisir Desa Gamber untuk memastikan apakah ada korban yang belum ditemukan. Karena tidak diketahui berapa banyak pastinya masyarakat yang berada di Desa Gamber itu saat kejadian luncuran awan panas," kata Kabid Darurat BPBD Kabupaten Karo, Nata Nail, Minggu (22/5/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Nata Nail mengatakan belum ada warga yang melapor kehilangan keluarganya. Akan tetapi dari pengakuan warga Desa Gamber lainnya, ada sekitar 25 KK yang nekat masuk kembali ke desa itu untuk bertani.
"Tadi malam memang ada melapor kehilangan keluarganya yang masuk Desa Gamber. Setelah dicari, ternyata orangnya selamat. Ada beberapa orang warga yang sering keluar masuk Desa Gamber itu untuk berladang. Makanya Tim SAR gabungan masih menyisir," urainya.
Gunung Sinabung memuntahkan awan panas pada Sabtu 21 Mei sekira pukul 16.48 WIB. Luncuran awan panas menyebar hingga radius 4,5 kilometer mencapai Sungai Lao Borus ke arah Barat. Desa Gamber yang berada pada radius 4 kilometer di sisi tenggara dari puncak kawah Gunung Sinabung turut disapu awan panas.
Desa Gamber termasuk salah satu desa yang dinyatakan sebagai daerah berbahaya atau zona merah. Berdasarkan rekomendasi PVMBG, tak boleh ada aktivitas Desa Gamber. Daerah berzona merah amat rawan dilibas awan panas, lava pijar, bom, lapilli, abu pekat, dan material lain dari erupsi.
Namun, tetap saja ada warga yang nekat beraktivitas di sana. Akibatnya, tujuh orang meninggal dunia dan dua orang lainnya mengalami luka bakar serius. Mereka ditengarai tengah bertani di ladangnya saat awan panas berguguran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)
