Ilustrasi Metrotvnews.com
Ilustrasi Metrotvnews.com (Farida Noris)

Ini Penyebab Harga Ayam di Peternak Anjlok

harga ayam
Farida Noris • 10 Maret 2017 15:23
medcom.id, Medan: Anjloknya harga ayam potong membuat para peternak di Tebing Tinggi, Sumatera Utara resah. Sebab dalam kurun dua pekan saja, harga jual ayam potong dijual Rp17.500 per/kg. Padahal biasanya harga tolak ke pasar Rp20.000 per/kg.
 
"Biasanya satu ekor ayam siap potong memiliki berat kisaran 1,6 kg. Saat ini kita hanya bisa ngikuti arus," kata peternak ayam, Chairul Bahri, Jumat 10 Maret 2017.
 
Chairul mengatakan, harga ayam di tingkat peternak mandiri terjun bebas disebabkan kalah saing dengan pabrik (integrator). Melimpahnya pasokan ayam dari kandang integrator membuat harga ayam di kandang peternak mandiri anjlok. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Bisa jadi ada permainan peternak besar. Kita kalah waktu, dan membayar upah pekerja, belum lagi kualitas ayam kita," ungkap Chaerul.
 
Menurut Chairul, harga ayam terjun bebas ini diperburuk dengan tingginya harga pakan dan bibit atau anakan ayam. Saat ini saja, harga bibit dijual Rp6.100 perekor. Padahal biasanya dijual di level Rp4.500. Chairul menilai tingginya harga pakan dan bibit tak wajar.
 
"Harga pakan dan bibit tetap mahal, tapi harga jual ayam nggak sesuai. Harga bibit sekarang Rp6.100. Harganya tinggi sudah empat bulan terakhir. Mereka bilang ada pembatasan kuota (bibit). Jadi tidak boleh didrop banyak, yang membatasi dari pabrik. Biasanya saya ambil 4.000 ekor, jadi kalau harganya segitu, selisihnya sudah berapa itu," ucap Chaerul.
 
Saat ini, lanjutnya, sudah banyak peternak mandiri yang gulung tikar lantaran fluktuasi harga ayam. Chairul sendiri mengaku kewalahan harus membayar gaji karyawannya. Dia berharap ada tindakan pemerintah untuk mengatasi masalah itu. 
 
"Dampaknya kita merugi, karena nggak sesuai harga jual dan harga belanja bibit. Kita ingin penjualan Rp19.000/Rp20.000 per/kg. Kita minta pemerintah jaga kestabilan harga. Kami nggak mau muluk-muluk stabil sajalah, agar bisa bergaji anggota, dan bertahan ke depannya," urai Chaerul.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(ALB)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif