"Kami menyesalkan bentrokan yang seharusnya tidak perlu terjadi. PP lahir karena panggilan sejarah. Kita sekarang bukan masalah organisasi, tapi ideologi bangsa. Sudah beberapa kali gangguan ini terjadi. Kenapa setiap ada perhelatan PP selalu ada gangguan. Sedangkan perhelatan organisasi lain tidak pernah kami ganggu. Katakanlah IPK baru-baru ini, tak ada kita ganggu," kata Razman Arif, saat ditemui Metrotvnews.com, di Medan, Sumatera utara, Minggu (31/1/2016).
Menurut Razman, PP tidak pernah menggerakkan massa untuk mengganggu kader IPK. Dia menduga tindakan yang dilakukan IPK merupakan faktor ketidakpuasan. Karena itu, dia meminta kepolisian mengusut bentrokan yang terjadi pada Sabtu 30 Januari kemarin.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kami minta kepolisian mengusut ini. Apakah ada faktor ketidakpuasan, ekonomi dan faktor sejarah. Tapi ingat ya, PP tidak pernah memulai menggerakkan massa. Kalau kami menggerakkan massa ceritanya akan lain. Kami mengimbau kader supaya kita bersatu, jangan bergaduh. Ini bukan lahan untuk mencari makan. Tapi bagaimana menegakkan ideologi kita," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Harian (Plh) Karateker Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Sumut Kodrat Shah meminta kader PP untuk menahan diri agar tidak terpancing dengan kericuhan yang dilakukan ormas lain. Dia juga mengimbau agar kader PP tidak membuat keributan.
"Saya minta kalian menahan diri. Jangan terpancing. Kepada seluruh kader sekembalinya dari tempat ini untuk pulang ke rumah masing-masing. Jgn ada benturan dan keributan. Kepada seluruh pimpinan cabang se-Sumut agar menjaga daerahnya masing-masing jangan ada keributan lagi," kata Kodrat Shah.
Ratusan kader PP mengikuti acara pelantikan MPC PP Kota Medan di Lapangan Benteng Medan. Dalam kegiatan itu, polisi menemukan puluhan senjata tajam setelah menggeledah para kader PP yang datang. Bahkan polisi juga menemukan narkotika dan tiga pucuk senjata airsoftgun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TTD)
