"Ada tren penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual. Kalau dulunya penularan paling tinggi itu menggunakan jarum suntik," ujar Project Officer Global Fund Dinkes Sumut, Andi Ilham Lubis, Kamis (21/1/2016).
Andi membeberkan, penularan HIV/AIDS selain didominasi melalui hubungan seksual. Penularan melalui jarum suntik ditemukan sebanyak 1.114 kasus, melalui hubungan sesama jenis ada 94 kasus, biseksual 38 kasus, ibu yang menularkan ke anaknya ada 104 kasus, dan ibu rumah tangga yang tertular ada 42 kasus.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
(BACA: 766 Warga Sumut Meninggal Akibat AIDS)
"Hetero IDUs (penggunaan jarum suntik bergantian) ada 141 kasus, transfusi darah 75, dan lain-lain enam kasus. Penyebaran HIV/AIDS memang mengkhawatirkan. Bahkan dari 1994 hingga 2015 ada 766 orang di Sumut yang meninggal pada tahap AIDS," jelasnya.
Dia mengungkap, pengidap HIV/AIDS paling tinggi adalah laki-laki sebanyak 5.624 orang. Sedangkan pengidap HIV/AIDS perempuan sebanyak 1.760 orang. Pengidap HIV/AIDS mayoritas laki-laki lantaran banyaknya yang membeli jasa seks, hingga berganti-ganti pasangan.
(BACA: Banyak 'Jajan', Laki-Laki Dominasi Mengidap HIV/AIDS di Sumut)
"Selain itu usia paling banyak mengidap HIV/AIDS adalah 30 sampai 39 tahun ada 3.032 kasus, dan usia 20 hingga 29 ada 2.877 kasus," bebernya.
Dengan banyaknya temuan tersebut, menjadi langkah efektif dari layanan Voluntary Clinic and Testing (VCT) sebagai program pencegahan.
"Penularan HIV/AIDS memang terus meningkat. Jadi kita harap masyarakat yang rentan, memeriksakan dirinya ke layanan VCT," imbaunya.
Selain itu, pihaknya terus mengedukasi terkait bahaya HIV/AIDS kepada masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(LDS)