Felisitas Hildayanti Telaumbuana, bocah berusia dua tahun pendertia gizi buruk. Dalam setahun terakhir tubuhnya menyusut hingga berat badannya 4,5 kilogram. Foto: Metrotvnews.com/Budi Warsito
Felisitas Hildayanti Telaumbuana, bocah berusia dua tahun pendertia gizi buruk. Dalam setahun terakhir tubuhnya menyusut hingga berat badannya 4,5 kilogram. Foto: Metrotvnews.com/Budi Warsito (Budi Warsito)

Usia 2 Tahun, Bocah Ini Hanya Berbobot 4,5 Kg

gizi kurang
Budi Warsito • 26 Februari 2016 15:42
medcom.id, Nias: Pemerintah dewasa ini sangat getol untuk memberantas kemiskinan dan memberikan pelayanan kesehatan bagi rakyat Indonesia yang tidak mampu. Namun, masih saja kasus gizi kurang terjadi.‎ Seperti yang terjadi di Kabupaten Nias Selatan.
 
Felisitas Hildayanti Telaumbuana, bocah berusia dua tahun, merupakan salah satu penderita gizi kurang. Warga Desa Hoya, Kecamatan Sidua Ori, Kabupaten Nias Selatan, ini telah menderita gizi kurang setahun belakangan. Ia pun hanya mampu terbaring dengan kondisi yang memprihatinkan.
 
Festina Ndruru, ibu dari gadis kecil malang itu, mengatakan berat Badan anaknya hanya 4,5 kilogram. Selain itu, tubuhnya terlihat kurus dan keriput. "Selama ini sudah pernah berobat. Enggak punya uang untuk berobat ke rumah sakit umum. Yang penting obat yang biasa saya beli saja," kata Festina, Jumat (26/2/2016).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Dengan kondisi anaknya saat ini, ia pun pasrah dan tak bisa berbuat banyak karena penghasilannya sebagai seorang petani tak mencukupi untuk biaya pengobatan anaknya. "Harapannya pemerintah lebih peduli terhadap kondisi masyarakat. Agar tidak ada lagi anak-anak yang menderita gizi buruk," kata dia.
 
Kini bocah malang itu dirawat di Klinik Santa Margaretha yang merupakan bagian dari Yayasan Karya Faomasi ZoAya di Gunung Sitoli. Di klinik tersebut, seluruh biaya perobatan bayi gizi buruk pun digratiskan.
 
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Selatan mengaku telah serius menangani kasus gizi buruk di daerahnya. "Peningkatan kasus gizi buruk di Kabupaten Nias ada 10 kasus. Pemerintah daerah prinsipnya sudah menangani kasus ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Selatan. Martin Harefa.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(UWA)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif