Dansatgas TMMD Dandim 0205/TK Letkol Inf Agustatius Sitepu mengatakan beberapa kali letusan terjadi dari Sinabung. Letusan terjadi mulai pukul 00.04 WIB dengan gempa kurang lebuh berdurasi 218 detik. Kemudian erupsi terjadi pada 00.11 WIB dengan gempa selama 163 detik.
"Lalu sekira pukul 00:16 WIB, terjadi lagi erupsi dengan gempa 407 detik, pada pukul 00:42 WIB dan pukul 00:45 WIB, erupsi kembali terjadi dengan lama gempa bervariasi dari 167 detik hingga 210 detik. Kemudian pada pukul 09:31 WIB, erupsi terjadi disertai awan panas guguran. Angin bertiup perlahan dan arah angin ke timur," jelasnya melalui sambungan telepon kepada medcom.id.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia mengatakan frekuensi erupsi cukup sering. Namun jarak luncur abu vulkanik tak teramati. Sebab pantauan secara visual tertutup kabut dan cuaca mendung.
"Tapi arah angin ke Berastagi sehingga debu banyak ke Berastagi. Aktivitas Sinabung tetap tinggi, jadi erupsi memang rutin terjadi," terangnya.
Menurutnya, debu yang menutupi lokasi objek wisata terkenal itu cukup tebal. Namun aktivitas masyarakat tidak sampai terganggu. Debu vulkanik yang menyelimuti lokasi perkantoran, rumah-rumah penduduk, kompleks pertokoan telah dibersihkan.
"Jarak pandang belum mengganggu masyarakat yang melaksanakan aktifitas di luar rumah. Tadi kita juga telah membersihkan objek-objek vital yang tertutup debu. Kegiatan warga tetap normal, karena ini sudah biasa, jadi tidak begitu berpengaruh kepada aktifitas masyarakat," bebernya.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sejak 2 Juni 2015 pukul 23.00 WIB mengeluarkan pengumuman bahwa status Gunung Sinabung naik dari level III (Siaga) menjadi level IV (Awas).
Masyarakat dan pengunjung/wisatawan diminta tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak, dan masyarakat dalam jarak 7 km untuk sektor selatan-tenggara, dalam jarak 6 km untuk sektor tenggara-timur, serta dalam jarak 4 km untuk sektor utara – timur Gunung Sinabung.
Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di G. Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
