"Data sementara berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Karo terdapat tujuh orang terkena awan panas, di mana tiga orang meninggal dan empat orang luka-luka dalam kondisi kritis," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran pers yang diterima Metrotvnews.com, Sabtu (21/5/2016).
Sutopo mengungkapkan kejadian berlangsung di Desa Gamber, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Saat itu warga tengah melakukan aktivitas berkebun di ladang, tiba-tiba sekira pukul 16.48 WIB, Gunung Sinabung meluncurkan awan panas dan mengenai warga yang tengah berkebun.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Harusnya daerah ini kosong karena merupakan zona merah yang semua warganya tidak boleh melakukan aktivitas. Sebagian besar warga Desa Gamber telah mengungsi sejak lama dan rencana akan direlokasi mandiri," beber Sutopo.
Kendati sudah dilarang, masyarakat kata Sutopo masih nekat melakukan aktivitas pertanian di ladang. Diduga, masih ada warga yang terkena semburan awan panas.
"Pencarian korban akan dilanjutkan besok pagi dengan memerhatikan kondisi aktivitas erupsi Gunung Sinabung," tambah Sutopo.
Terkait kejadian itu, penjagaan dan patroli pada zona merah bakal diperketat. Hal ini dilakukan supaya benar-benar tidak ada aktivitas masyarakat di dalamnya.
Aktivitas Gunung Sinabung pada Sabtu, 21 Mei masih tetap tinggi. Tercatat awan panas guguran terjadi secara terus menerus selama empat kali. Awan panas guguran mencapai 4,5 kilometer hingga ke Sungai Lao Borus ke arah barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(REN)
