Benda sejarah di Museum Nias, MTVN - Budi Warsito
Benda sejarah di Museum Nias, MTVN - Budi Warsito (Budi Warsito)

Seru, Berlibur di Museum sambil Pandangi Laut di Nias

museum
Budi Warsito • 18 Februari 2017 16:47
medcom.id, Nias: Museum Pusaka Nias (MPB) menjadi salah satu tujuan wisata bagi warga yang berlibur di Pulau Nias, Sumatera Utara. Museum itu menyimpan benda bersejarah khas Nias.
 
Museum berlokasi di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Gunungsitoli. Pengunjung dapat menambah pengetahuan soal kebudayaan Nias dari museum tersebut.
 
Koleksi museum beragam. Mulai dari batu megalitik, miniatur rumah ada tradisional, patung, tombak, hingga alat musik tradisional.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Di sini kita telah mengoleksi sekitar 6.000-an artefak etnografi, arkelogi, sejarah, keramik, seni rupa dan batu-batu megalit. Bahkan batu megalit yang paling tertua sekitar 3.500 tahun yang berasal dari Kecamatan Gomo, Kabupaten Nias Selatan," terang Konservasi Museum Nias, Faigisokhi Laia, Sabtu 18 Februari 2017.
 
Faigisokhi melanjutkan Museum Nias berdiri sejak 1995. Pastor Yohannes M Hammerli mendirikan bangunan tersebut.
 
Faigisokhi mengatakan museum dibuka untuk umum. Pengunjung dapat menikmati koleksi museum cukup membayar Rp5.000 untuk tiket harga masuk.
 
Bukan hanya itu, pengunjung dapat menikmati keindahan alam di sekitar museum. Lokasi museum berbatasan dengan laut lengkap dengan tiupan angin sepoi-sepoi.
 
Seru, Berlibur di Museum sambil Pandangi Laut di Nias
(Barang bersejarah di Museum Sejarah Nias, MTVN - Budi Warsito)
 
"Museum ini juga berfungsi mengumpulkan, merawat dan menyajikan sekaligus melestarikan warisan budaya masyarakat untuk tujuan studi, penelitian dan kesenangan atau hiburan," imbuhnya. 
 
Pengunjung juga memandangi ratusan jenis bunga dan pohon langka. Pengelola museum menjadikan bunga-bunga itu sebagai hiasan di tempat berteduh.
 
"Ada juga satwa lokal. Buaya, ular, monyet, rusa, kijang, landak, biawak dan berbagai jenis burung-burungan,” paparnya.
 
Di hari-hari biasa, museum ini tidak pernah sepi dan selalu dikunjungi warga untuk melihat berbagai macam benda-benda peninggalan belanda dan peninggalan para leluhur.
 
Salah seorang pengunjung, Tety Oktariani Telaumbanua yang merupakan mahasiswi IKIP Gunungsitoli datang bersama teman-temannya ke Museum Pusaka Nias tersebut. Mereka berkunjung untuk melihat berbagai koleksi bersejarah sekaligus bahan referensi di perkuliahan.
 
“Di museum ini kita bisa belajar dan mengenal lebih jauh tentang nilai-nilai budaya nias. Selain berwisata, kita juga dapat mencari referensi salah satu mata kuliah,” katanya. 
 
Menurut Tety, keberadaan museum di Gunungsitoli membuatnya senang karena dapat mengetahui banyak tentang sejarah masyarakat Nias.
 
Dalam sebulan, museum ini dikunjungi seribuan wisatawan baik dalam negeri dan mancanegara serta warga lokal setiap hari.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(RRN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif