Namun, siapa sangka, peristiwa malang terjadi. Saat DS membantu persalinan, kepala sang bayi terlepas sebelum sempat lahir dari rahim Farida.
Kasat Reskrim Polres Asahan AKP Anderson Siringo-ringo mengatakan, perawat DS membuka balai pengobatan di Desa Aek Tarum. DS juga sudah beberapa kali dipanggil warga setempat untuk membantu proses persalinan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Hingga berita ini dimuat, polisi masih memeriksa keterangan sejumlah saksi. Hasil pemeriksaan sementara menyebutkan peristiwa itu terjadi pada Minggu malam 10 Januari 2016.
Boirin memanggil perawat DS karena Farida yang tengah hamil tua mengalami kontraksi. Saat tiba di kediaman Boirin, DS mendapati mulut rahim sudah berada pada bukaan empat.
Farida kesakitan. DS sempat menunggu beberapa saat. Tapi bayi tak kunjung keluar.
DS kemudian menyuntikkan cairan untuk merangsang persalinan Farida agar bisa lebih gampang. Setelah menunggu beberapa saat, kepala bayi ke luar.
"DS mengatakan bayi sudah dalam kondisi tak bernyawa. Sehingga ia mengalami kesulitan saat mengeluarkan bayi perempuan itu," kata AKP Anderson, Selasa (12/1/2016).
Akhirnya, DS menarik bayi tersebut. Di saat itulah, kepala bayi putus. Tubuhnya masih berada dalam rahim.
Kejadian itu membuat Boirin shock. Mereka lantas membawa Farida ke RSUD Abdul Manan Simatupang Kisaran untuk mengeluarkan tubuh bayi.
Farida masih menjalani perawatan di RSUD Kisaran. Sementara itu, petugas melakukan autopsi pada bayi untuk menentukan penyebab kematian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)