Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Helfi Assegaf membenarkan polisi Simalungun mengamankan I kemarin siang di rumahnya. Polisi menggelandang I ke Mapolres Simalungun.
"Alasannya, I duduk di Monumen Letda Sujono," kata Helfi di Mapolda Sumut, Kota Medan, Senin (9/5/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kepada polisi, I yang masih berusia 18 tahun itu mengaku berfoto dengan menduduki Monumen Letda Sujono di Perkebunan Bandar Betsi. I mengatakan ia mengambil foto itu pada April 2016.
Ia kemudian mengunggah foto di sosial media. Sontak, aksinya itu menjadi perbincangan. Setelah mengamankan I, Polres Simalungun pun berkoordinasi dengan pakar hukum mengenai aksi tersebut.
Saat ini, I sudah kembali ke rumahnya. Namun polisi masih mencari informasi mengenai tindakan tersebut.
Monumen berlokasi di area milik PT Perkebunan Negara (PTPN) III. Monumen itu dibangun untuk menghormati jasa Letda Sujono.
Saat masih bertugas sebagai anggota pengamanan Perusahaan Perkebunan Karet Negara Bandar Betsy, Sujono berjuang memperebutkan area itu dari Barisan Tani Indonesia (BTI). Organisasi itu merupakan bagian dari Partai Komunis Indonesia.
Peristiwa itu terjadi pada 14 Mei 1965. Peristiwa itu dikenal juga dengan sebutan 'Peristiwa Bandar Betsy'.
Biasanya, upacara memperingati Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober digelar di halaman depan Monumen Letda Sujono.
Monumen itu menampakkan patung yang menggambarkan Letda Sujono. Di bagian belakang, terdapat tujuh patung Pahlawan Revolusi. Lambang negara Burung Garuda berada di bagian belakang patung-patung tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
