Sekretaris tim dokter yang menangani Fahira-Sahira, Rizky Ardiansyah mengatakan, bayi asal Kisaran itu pasca operasi pemisahan sudah sadar, bahkan tidak menggunakan alat mesin bantu nafas lagi di ruang ICU RS milik Kemenkes ini.
"Alhamdulillah, Sahira dan Fahira sudah sadar, tidak menggunakan mesin bantu nafas lagi, hanya masih perlu pemantauan ketat di ruang ICU," kata Rizky di RSUP H Adam Malik Medan, Selasa 24 Oktober 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dia menyebutkan, kedua bayi saat ini diberikan susu lewat selang Naso Gastric Tubes (NGT). Khusus Sahira, tim dokter masih memberikan obat-obatan untuk mengatasi gagal jantung yang dialaminya.
"Pada intinya, Sahira dan Fahira masih memerlukan perawatan luka pasca operasi pemisahan," tegasnya.
Bayi kembar siam dempet dada dan perut Sahira-Fahira menjalani operasi pemisahan di RSUP H Adam Malik Medan pada Senin 16 Oktober 2017 pukul 08.30 WIB. Fahira selesai dioperasi pukul 17.10 WIB. Sedangkan Sahira lebih lama dioperasi hingga pukul 18.45 WIB, sebab tim dokter juga melakukan operasi jantung untuk menutup kebocoran jantung.
Saat operasi berlangsung diketahui bahwa bagian yang dempet atau menyatu dari kedua bayi bukan hanya hati, tetapi juga beberapa organ lainnya seperti tulang dada bawah dan tulang iga. Sahira-Fahira merupakan bayi asal Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Kedua bayi ini saat ini berumur 6,5 bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)