"Mobilitas laki-laki lebih tinggi. Laki-laki yang sering bepergian memiliki daya beli tinggi terhadap seks. Mengkonsumsi sabu juga meningkatkan gairah seks. Karena zat Amphetamine yang ada dalam sabu-sabu dapat meningkatkan rangsangan. Sehingga banyak ditemukan penggunaan sabu juga diiringi pesta seks bebas," jelas Project Officer Global Fund Dinkes Sumut, Andi Ilham Lubis, Kamis (21/1/2016)
Andi membeberkan, HIV/AIDS lebih didominasi laki-laki lantaran mobilitas 'membeli' seks lebih tinggi dibanding perempuan. Selain itu, sikap negatif laki-laki yang cenderung tidak setia dengan pasangan. Sehingga melakukan hubungan seksual dengan berganti pasangan, dan menyebabkan tertular HIV/AIDS.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Jadi dari 1994 hingga 2015, ditemukan 7.384 kasus HIV/AIDS di Sumut. Dari jumlah itu, laki-laki yang mengidap HIV sebanyak 2.213 orang dan AIDS ada 3.411 orang yang totalnya 5.624 orang. Sedangkan perempuan HIV ada 782 orang dan AIDS sebanyak 978 orang. Jadi di Sumut yang tetap mendominasi mengidap HIV/AIDS adalah laki-laki," beber Andi.
(BACA: 766 Warga Sumut Meninggal Akibat AIDS)
Tingginya angka tersebut, menjadi langkah efektif untuk melakukan pelayanan Voluntary Clinic and Testing (VCT) sebagai program pencegahan.
Andi mengungkap, di Sumut ada 19 Kabupaten/Kota yang memiliki layanan VCT dan klinik PMS. Orang-orang yang beresiko, diharapkan datang ke layanan VCT ataupun IMS untuk memeriksakan diri.
"Dengan adanya layanan VCT dan klinik IMS, kita harap Orang Dengan HIV/AIDS mudah memeriksakan dirinya. Kita juga terus sosialisasi ke masyarakat. Selain menggalakkan program pencegahan, kita juga terus mensosialisasikan program penggunaan kondom terhadap kelompok berisiko tinggi," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(LDS)