"Hingga hari ini masih ada dua desa lagi yang terisolasi, yakni warga Desa Alu Leuhop dan Gunong Puloe. Mereka baru bisa dievakuasi besok," kata Koordinator Tim Evakuasi BPBD Aceh Barat, Kismar, di Meulaboh, seperti dilansir Antara, Rabu (19/10/2016).
Sebagian korban yang terkurung di Alu Leuhop, Kecamatan Woyla Barat, sudah bisa dievakuasi tim BPBD dan Basarnas Pos Meulaboh menggunakan perahu karet. Warga diangkut dari permukiman menuju tempat-tempat tinggi. Namun, belum semua bisa dievakuasi karena sulitnya medan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ketinggian rendaman air banjir luapan sungai di permukiman penduduk setempat telah mencapai dua meter. Akibatnya, warga bertahan di atas pagu-pagu rumah yang belum tenggelam.
Di Desa Gunong Puloe, Kecamatan Arongan Lambalek, sebagian warga juga masih terisolasi karena akses menuju ke sana belum bisa diterobos akibat derasnya air sungai.
"Desa Napai, Pasie Malie, dan sejumlah kawasan lain sudah bisa ditembus, bahkan sudah bisa diantarkan logistik," kata Kismar, usai evakuasi.
Sejumlah warga di Desa Teupin Perahu, Kecamatan Arongan Lambalek, mengatakan banjir merendam rumah mereka hingga sebahu orang dewasa. Tak ayal, di hari ketiga banjir, masyarakat masih bertahan di atas pagu rumah.
"Kami sudah tiga hari dua malam di dalam air. Air yang masuk rumah sudah sebahu. Kemarin masih selutut. Bantuan tadi pagi
sudah ada yang diantar, tapi hanya dapat satu bungkus," kata Nurmala, salah seorang warga di lokasi.
Sementara itu, data yang dirilis Pusdalop BPBD Aceh Barat pada pukul 15.57 WIB menyatakan banjir terjadi di 9 kecamatan dan 139 desa. Korban terdampak mencapai 14.245 kepala keluarga atau sebanyak 49.856 jiwa.
Meski banjir mulai surut di beberapa kawasan, namun sebagian kawasan lain debit air semakin tinggi karena hujan terus menguyur. Tenda pengungsian dan dapur umum pun masih berdiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)