Kualanamu Antisipasi Tangan Nakal dengan Sistem Penanganan Bagasi

medcom.id, Deli Serdang: Bandara Internasional Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, menerapkan sistem penanganan bagasi atau Baggage Handling System (BHS) untuk melayani calon penumpang pesawat. Cara itu untuk mengantisipasi pencurian bagasi milik penumpang.
 
Junior Manager BHS Angkasa Pura II Bandara Kuala Namu Tri Fajar Parwoto mengatakan, sistem itu meminimalisasi campur tangan manusia mulai dari check in hingga bagasi dimasukkan ke pesawat. Sehingga tangan-tangan nakal pun tak memiliki waktu untuk membongkar bagasi.
 
Tri menjelaskan, pengamanan dilakukan saat penumpang melakukan pendataan di loket check in. Bagasi diletakkan di jalur khusus bernama line conveyor, kemudian petugas mengecek.

(Bagasi melewati jalur pemeriksaan dengan sinar X-Ray sebelum dimasukkan ke pesawat, MTVN - Budi Warsito)
 
Bandara Kualanamu memiliki empat line conveyor dengan total panjang dua kilometer. Tahap pemeriksaannya sama. Pertama, sistem X-Ray akan memeriksa bagasi untuk mendeteksi muatannya.
 

(Salah satu sistem otomatis mengangkut bagasi penumpang di Bandara Kualanamu, MTVN - Budi Warsito)
 
Lalu, jalur itu menghantarkan bagasi ke helixorter. Kemudian, bagasi diarahkan ke pesawat sesuai dengan maskapai yang digunakan penumpang dan tujuannya. Dari helixorter, bagasi masuk ke jalur carosel atau lateral yang membawa bagasi menuju ketempat pengangkutan bagasi ke dalam pesawat.
 
"Petugas ground handling akan mengangkut bagasi dari carosel atau lateral menggunakan troli menuju bagasi pesawat yang digunakan penumpang. Di sini lah ada campur tangan manusia yang menangani bagasi penumpang," ujar Tri Fajar.
 

(Jalur carosel angkut bagasi penumpang di Bandara Kualanamu, MTVN - Budi Warsito)
 
Bandara memiliki lima area carosel. Bentuk jalurnya spiral atau memutar. Sedangkan jalur lateral terdiri dari enam area dengan bentuk lurus.

 

(RRN)