Kepala Penerangan Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan, Kolonel Enoh Solehuddin, mengatakan, gelombang pertama sebanyak 137 orang tiba di bandara KNIA pada pukul 12.00 WIB dengan menumpang Lion Air JT 531.
Kemudian gelombang kedua dengan Sriwijaya IN 92, mengangkut 68 orang, tiba pukul 12.00 WIB. Pemberangkatan ketiga dengan pesawat Lion Air JT 537, mengakut 98 orang, tiba pukul 14.00 WIB.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kesemuanya berangkat dari Asrama Haji Donohudan melalui Bandara Adi Soemarmo, Solo" jelas Enoh.
Menurut Enoh, di Sumut para mantan anggota Gafatar itu langsung dipisah dan disebar ke lokasi pembinaan. Seperti Lantamal 1 Belawan, SPN Sampali, Brimob, Bataliyon 121, Bataliyon Arhanud, Bataliyon Armed Binjai dan Bataliyon Zipur.
"Mereka akan ditampung di batalyon selama sembilan hari, setelah itu akan dikembalikan ke Pemerintah Provinsi Sumut untuk langsung diserahkan ke pemkab/kota di mana eks Gafatar berdomisili," katanya.
Di penampungan, mereka akan dibina dan diberi pengarahan, terutama dari tokoh agama. "Kita harap mereka dapat diterima masyarakat," bebernya.
Bekas anggota Gafatar asal Sumut itu dipulangkan secara bergelombang dari Mempawah Kalimantan Barat. Kepulangan mantan anggota organisasi terlarang itu melalui Bandara Adi Soemarmo, Solo dan Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah, sejak 24 Januari 2016.
Oleh Pemprov Jateng, bekas anggota Gafatar itu ditampung di Asrama Haji Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Boyolali. Yang berada di sana, selain adalah mantan Gafatar dari Jateng, Sumut, dan Jatim.
(SAN)