Gunung Sinabung saat mengeluarkan awan panas. Foto: Antara/Rony Muharrman
Gunung Sinabung saat mengeluarkan awan panas. Foto: Antara/Rony Muharrman (Farida Noris)

Satu Korban Erupsi Sinabung Meninggal di Rumah Sakit

erupsi gunung sinabung
Farida Noris • 29 Mei 2016 17:34
medcom.id, Medan: Cahaya Sembiring Milala, 75, korban guguran awan panas Gunung Sinabung menghembuskan nafas terakhir di RSUP H. Adam Malik, Medan, Sumatera Utara. Warga Desa Gambir, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, ini mengalami luka bakar serius di sekujur tubuhnya.
 
Direktur Medik dan Keperawatan RSUP H. Adam Malik Medan, dr Mardianto, mengatakan Cahaya menghembuskan nafas terakhir pada Minggu 29 Mei 2016 pukul 04.50 WIB. Jenazah korban dibawa ke rumah duka pagi itu juga untuk disemayamkan.
 
Menurut Mardianto, Cahaya sempat mendapat perawatan di ruang Pasca-Bedah. Korban mengalami luka bakar 50 persen tepatnya di bagian kaki, separuh tangan, dan di bagian wajah. Kondisi korban sempat membaik setelah menjalani operasi.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Luka bakarnya memang cukup parah, ditambah lagi luka bakar di bagian wajah. Sempat dioperasi, mungkin ada penyakit penyertanya juga," kata dia.
 
Sementara itu, korban erupsi lainnya, Cahaya Tarigan, 45, masih mendapat perawatan di Ruang ICU. Korban mengalami luka bakar sekitar 60 persen tepatnya di kedua belah tangan, kaki, perut, bokong, wajah, telinga, dan bahu. Namun, tim medis terpaksa mengamputasi kaki korban karena luka bakar yang dialaminya cukup parah, sehingga terjadi infeksi.
 
"Dia masih dirawat di ruang ICU. Saya belum tahu kondisi terakhir karena saya sedang di Jakarta," ucapnya.
 
Gunung Sinabung kembali bergeliat pada Sabtu 21 Mei, sekira pukul 16.48 WIB. Sinabung kembali erupsi disertai luncuran awan panas. Dalam peristiwa itu tujuh orang meninggal dunia karena terkena guguran awan panas. Satu korban atas nama Cahaya Sembiring Milala menghembuskan nafas terakhir pada Minggu 29 Mei pagi di RSUP H. Adam Malik Medan. 
 
Total ada delapan orang meninggal dalam peristiwa itu. Dan seorang korban masih mendapat perawatan di RSUP H. Adam Malik Medan.
 
Saat kejadian, semua korban dan beberapa warga lainnya tengah mengelola ladang mereka di Desa Gamber Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo. Padahal desa itu telah lama kosong dan ditinggalkan karena berada pada radius 4 kilometer di sisi tenggara dari puncak kawah Gunung Sinabung yang dinyatakan sebagai daerah berbahaya atau zona merah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(UWA)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif