Aktivitas peternakan di Kawasan Hutan Dam Duriangkang, Batam -- MTVN/Anwar Sadat Guna
Aktivitas peternakan di Kawasan Hutan Dam Duriangkang, Batam -- MTVN/Anwar Sadat Guna (Anwar Sadat Guna)

Penertiban Ternak Babi di Waduk Duriangkang Melibatkan Perbakin

penertiban pencemaran lingkungan
Anwar Sadat Guna • 07 Februari 2017 17:00
medcom.id, Batam: Badan Pengusahaan (BP) Batam melibatkan Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin) Batam untuk menertibkan peternakan babi di sekitar Waduk Duriangkang. Peternak yang semakin bertambah banyak dikhawatirkan mencemari Waduk Duriangkang.
 
"Waduk ini merupakan waduk terbesar yang menyuplai kebutuhan air minum bagi 1,2 juta warga Batam. Aktivitas peternakan di kawasan itu harus segera ditertibkan," kata Deputi IV BP Batam Robert Sianipar di kantor BP Batam, Kepulauan Riau, Selasa, 7 Februari 2017.
 
Berdasarkan datan BP Batam, saat ini ada 33 peternak babi dari sebelumnya 26 peternak. Diperkirakan, ada 1.800 babi dari 33 peternakan milik warga di sekitar Waduk Duriangkang.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


(Baca: Waduk Duriangkang Batam Terancam Tercemar)
 
Menurut Robert, BP Batam tak memiliki alokasi lahan untuk merelokasi peternak. Mereka diminta memindahkan hewan ternaknya dan tidak melakukan aktivitas lagi di kawasan waduk.
 
Kepala Direktorat Pengamanan (Ditpam) BP Batam Budi Santoso menambahkan, pihaknya bersama Tim Terpadu Kota Batam siap melayangkan Surat Peringatan (SP) 1, 2, 3, dan Surat Perintah Pembongkaran. "SP 1 dan SP 2 berlaku seminggu. SP 3 hanya tiga hari dan SP Pembongkaran satu hari. Jika semua SP tidak digubris, kami langsung menertibkan semua peternakan di kawasan itu," tegasnya.
 
(Baca: Peternak di Hutan Duriangkang Punya Waktu 19 Hari)
 
Budi mengungkapkan, aktivitas peternakan babi di kawasan Waduk Duriangkang terus menuai sorotan dari masyarakat. Bahkan, menjadi perbincangan di media sosial.
 
"Masyarakat mulai resah. Apalagi banyak hewan justru berkeliaran dan tidak berada dalam kandang. Kotoran maupun limbah hewan tersebut dikhawatirkan mencemari air di waduk," ungkap Budi.
 
Budi mengaku telah berkoordinasi dengan berbagai pihak membahas teknis penertiban. Salah satu opsi yang mencuat adalah hewan tersebut dimusnahkan.
 
"Salah satu opsinya ditembak, lalu ditempatkan dalam lubang besar dan dibakar," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(NIN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif