TFA 2020 Regiobal Coordinator for South East Asia, Erwin Widodo mengatakan sebetulnya Sumsel dapat melakukan lebih dari 400 ribu hektar untuk di restorasi jika dilihat luasan wilayah Sumsel. Namun, memang, sebagian sudah dimiliki atau memiliki izin sehingga perlu komitmen bersama.
"Kawasan direstorasi ini bukan hanya untuk kawasan hutan tetapi juga kawasan nonhutan, jadi bisa lebih dari 400 ribu hektar," kata Erwin usai memberikan keterangan pers terkait kegiatan Bon Challange, Senin, 8 Mei 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia enggan membeberkan luas lahan yang dapat direstorasi di Sumsel. Meskipun dinilai kurang, namun lahan 400 ribu hektar ini merupakan fase pertama karena memang lahan ini yang dinilai paling siap dibandingkan lahan lainnya.
Erwin mengatakan restorasi berupa penanaman kembali lahan yang terbakar atau berpotensi terbakar di Sumsel. Kegiatan itu ditargetkan rampung pada 2020.
Restorasi 400 ribu hektar ini setara dengan konsesi satu perusahaan besar perkebunan. Diharapkan ke depan lahan yang direstorasi ini dapat bertambah dengan adanya kegiatan Bon Challange.
"Lahan 400 ribu hektar diharapkan menjadi trigger, semoga dapat bertambah dua kali lipat setelah pelaksanaan Bon Challange," harapnya.
Restorasi ini tujuannya untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), menumbuhkan ekonomi di wilayah sekitar lahan dan lain sebagainya dengan pembentukan sistem manajemen yang baik.
"Kita tunggu hasilnya besok setelah rapat 27 negara," pungkasnya.
Seperti diketahui, sebanyak 27 negara akan mengikuti kegiatan the Bon Challange atau tantangan Bonn. Dimana kegiatan ini merupakan inisiatif restorasi landskap yang kritis terbesar dunia yang pernah ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)