Dua puluh jenis aneka makanan dan minuman tradisional seperti Siomay Belanda Depok, jantung usang, bir pletok, dan sayur besa disajikan bagi masyarakat yang datang ke Balaikota Depok.
"Warga yang datang dan hendak mencicipi kuliner, syaratnya harus memiliki KTP Depok yang ditunjukkan kepada panitia saat kegiatan nanti. Sementara bagi remaja atau anak-anak bisa menggunakan Kartu Identitas Anak (KIA),” Ucap Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna, Minggu, 28 April 2019.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pengunjung juga dihibur dengan kesenian budaya Sunda dan Betawi. Tema HUT ke-20 Depok ini ialah ramai-ramai berbudaya dan mengangkat kearifan lokal. Pradi menyebut Depok sebagai miniatur Indonesia.
"Selain pesta kuliner, dalam acara ini juga ada penampilan dari sanggar-sangar tradisional, seperti kesenian pencak silat Rebut Dandang dan tarian Bhineka Tunggal Ika,” bebernya.
Ketua Panitia HUT Depok, Dadang Wihana menegaskan perayaan tahun ini berbeda seperti sebelumnya. Napak tilas Depok sejauh 70 kilometer digelar pada Minggu 30 April 2019.
"Kenapa napak tilas ini kita lakukan, karena sebagai warga Kota Depok patut menghargai sejarah. Peserta berjalan sambil bawa pataka dari Balaikota menyusuri tempat bersejarah seperti Depok Lama, Cimanggis dan sumur tujuh Beji,” jelasnya.
Selanjutnya, rangkaian kegiatan dilanjutkan besok Minggu 28 April 2019 dengan Festival Cinangka dan lari bersama ribuan pelajar SD hingga SMP se - Kota Depok.
"Ada 5.220 pelajar yang ikut lari startnya mulai dari Balaikota Depok. Tidak sampai disini, kegiatan terus berlanjut hingga 3 Mei mendatang yang ditutup dengan Festival Tantangan. Intinya semangat memperkuat tali persaudaraan," tandasnya.
Buku Pahlawan Margonda Persembahan TNI AD
Kemeriahan HUT ke-20 Kota Depok juga dirasakan TNI AD dari Komando Distrik Militer (Kodim) 0508/Depok. Momentum ini dirasa pas untuk mempersembahkan karya "Margonda, Pahlawan Tanpa Pusara".
Isi buku tersebut, menceritakan seorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang namanya diabadikan pada salah satu ruas jalan utama Kota Depok, yakni Jalan Margonda. “Buku sengaja kami persembahkan karena tidak semua mengetahui profil tokoh Margonda yang sudah menjadi ikon kota ini,” kata Komandan Kodim 0508/Depok, Letkol Inf, Eko Syah Putra Siregar.
Eko menerangkan, buku itu memang dikeluarkan khusus bagi masyarakat Depok agar tidak lupa dengan jasa pahlawan daerahnya.
"Seperti yang pernah Bung Karno katakan, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pejuangnya dalam merebut kemerdekaan, hingga akhirnya bisa dirasakan manfaatnya oleh kita sekarang," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)
