"Target hampir 10 ribuan sampai empat hari," ujar Kepala Puspiptek Sri Setiawati ditemui di gedung GWB, Kawasan Puspiptek, Setu, Tangerang Selatan, Kamis, 27 September 2018.
Sri mengatakan, PIF kali ini meluncurkan science ambassador atau ambasador sains dengan jumlah peserta mencapai 250 ribu dari seluruh Indonesia. Mereka nantinya melayani para peserta, pameran dan tamu dari berbagai negara.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menariknya, para science ambassador tersebut datang ke Puspiptek menggunakan biaya pribadi atau tanpa ditamggung oleh pihak Puspiptek.
"Mereka tidak diberikan ongkos, itu buat ibu bangga. Saya yakin mereka bisa membantu para tamu dari luar negeri. Mereka harus bisa bahasa Inggris, kemudian mendampinginya, tanpa imbalan," kata Sri.
Mayoritas peserta lebih banyak berasal dari luar negeri lantaran penyelenggaraan PIF kali ini dilaksanakan kolaborasi kegiatan internasional antara Puspiptek dengan ASEAN-India Grassroots Innovation Forum dalam bentuk seminar, kompetisi, dan pameran kerja sama denhan ASEAN-India; dan juga UN ESCAP Forum: Policis for Inclusive Innovation and Social Entreprenuership, bekerja sama dengan United Nations Economics and Social Commisions for Asia and The Pacific (UN ESCAP).
Negara anggota ASEAN akan belajar dari India mengenai penerapan grassroots innovation. Sebab, perekonomian India dapat tumbuh lantaran memaksimalkan pola pikir dari masyarakat bawah.
"India hidup dari itu. Banyak pemikiran sederhana yang bisa diimplementasikan sampai ke standar tinggi," tuturnya.
PIF 2018 akan diisi sekitar 100 stan yang memamerkan hasil inovasi dari dalam dan luar negeri. Kesempatan ini diharapkan bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mengenalkan berbagai hasil inovasi dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(Des)