Hanif Ahmadzakir (pelajar SMA 23 Bandung) dan Ayubella Anggraini Leksono (pelajar SMA 3 Bandung) -- Foto: Medcom.id/ Anggi Tondi
Hanif Ahmadzakir (pelajar SMA 23 Bandung) dan Ayubella Anggraini Leksono (pelajar SMA 3 Bandung) -- Foto: Medcom.id/ Anggi Tondi (Anggi Tondi Martaon)

Pelajar SMA Kembangkan Pendeteksi Kendaraan yang Melanggar Trotoar

puspiptek
Anggi Tondi Martaon • 29 September 2018 00:40
Jakarta: Puspitek Innovation Festival (PIF) 2018 menghadirkan berbagai temuan dan inovasi dari para pelajar terkait sains dan teknologi. Salah satunya pengembangan alat pendeteksi kendaraan yang melintasi trotoar.
 
Alat tersebut memanfaatkan ElectroMagnetic Pulse (EMP), sebuah gelombang energi yang dapat membuat sepeda motor yang naik ke atas trotoar mati seketika. Temuan ini dikembangkan oleh Hanif Ahmadzakir (pelajar SMA 23 Bandung) dan Ayubella Anggraini Leksono (pelajar SMA 3 Bandung).
 
"Saya meneliti tentang gelombang elektromagnetik. Bagaimana gelombang elektromagnetik itu bisa mematikan alat-alat elektronik. Lalu penelitian itu kita aplikasikan untuk mematikan motor yang naik ke trotoar," kata Hanif usai mempresentasikan penelitiannya di ASEAN-India Competion Puspitek Innovation Festival (PIF) 2018 di Gedung GWB, Tangerang Selatan, Jumat 28 September 2018.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Hanif menjelaskan, sensor yang dirancangnya mampu mendeteksi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh sepeda, kursi roda dan sepeda motor. Sayangnya, alat ini cukup berbahaya karena menimbulkan radiasi bagi manusia yang melintasi trotoar.
 
"Bisa merusak barang elektronik. Kalau terkena manusia dalam jangka waktu jangka panjang, bisa terkena radiasi," sebut dia.
 
Namun, kedua pelajar tersebut mengaku akan terus mengembangkan penemuannya agar berfungsi dengan sempurna. "Rencana kedepanya kita pengen bisa kontrol EMP. Kekuatan mana yang tepat agar tidak merusak," kata Ayubella.
 
Ayubella mengungkapkan ide pengembangan alat tersebut dilatarbelakangi oleh kekesalan mereka terhadap para pengendara motor yang kerap menggunakan trotoar. Hal ini sangat mengganggu para pejalan kaki, khususnya di kota-kota besar.
 
"Dia (Hanif) vloger dan suka touring. Terus dia itu agak kesel dengan pelanggaran seperti itu. Dia ngomel-ngomel. Kita tuh pengen menyalurkan kekesalan kita kedalam bentuk penelitian," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(Des)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif