Pelajar yang terlibat tawuran berdarah itu berasal dari SMK Pijar Alam dan SMK Karya Bahana Mandiri (KBM). Lima orang pelaku yang ditangkap sekolah di SMK Pijar Alam dan korban yang mengalami luka-luka maupun tewas berasal dari SMK KBM.
Kapolsek Bantargebang, Kompol Siswo mengatakan, peristiwa balas dendam itu terjadi pada Pukul 12.30 WIB, hari Senin, 27 Agustus 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Ada peristiwa balas dendam setelah tawuran itu, SMK yang jadi korban jiwa membalas dengan melakukan pengrusakan di SMK yang jadi lawannya dengan cara melempari batu ke sekolahan," kata dia di Bekasi, Rabu, 29 Agustus 2018.
Baca: Lima Ditangkap setelah Tawuran Berdarah di Bekasi
Pihaknya tengah mengusut peristiwa pelemparan batu tersebut. Karena, hal itu masuk kategori pengrusakan.
"Ini kita sedang tindaklanjuti pelaku pelaku pengrusakannya. Supaya ada efek jera dan semoga tidak ada lagi tawuran antar pelajar," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, lima pelajar tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Bekasi, Jawa Barat, ditangkap setelah terlibat dalam tawuran berdarah di Jalan Raya Sumur Batu, Bantargebang, Kota Bekasi Jawa Barat, Kamis 16 Agustus 2018. Satu orang tewas dan dua orang luka-luka.
Pelaku yang ditangkap yakni A, 18, RP, 17, MS, 15, DAR, 15 dan MAS, 16. Korban meninggal bernama Indra Permana. Sedangkan dua orang terluka berinisial A dan MDP.
Baca: Pelajar yang Tawuran di Bekasi Dapat Senjata Tajam dari Alumni
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)