"Rencana ini (aksi mogok) sudah disampaikan ke pihak-pihak terkait. Bahkan, sudah menyampaikan surat tembusan hingga Presiden Joko Widodo," kata Ketua Koperasi Pesat Bakti Bangsa Iim Ruhimat di Bandung, Jawa Barat, Rabu, 17 Januari 2018.
Iim menjelaskan, aksi tersebut sebagai bentuk protes atas mahalnya harga daging ayam yang menembus Rp38 ribu-Rp40 ribu per kilogram. Tingginya harga tersebut diduga disebabkan adanya permainan harga di tingkat perusahaan peternakan ayam.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut Iim, hal tersebut tidak sesuai dengan penandatanganan perjanjian pada 2015 yang menyepakati bahwa harga daging ayam di tingkat peternak maksimal Rp20 ribu per kilogram. "Kenyataannya, harga daging ayam di tingkat perusahaan peternak sudah mencapai Rp23 ribu per kilogram," tuturnya.
Iim berharap pemerintah pusat berkomitmen mengendalikan harga daging ayam. Jika terjadi kenaikan harga seperti ini, pemerintah harusnya lebih berani menegur para pengusaha peternak ayam.
"Panggil, ajak audiensi dengan pemerintah. Jangan sampai kita dengan perusahaan peternak seolah diadu, kita kan mitra," paparnya.
Rencana mogok berjualan mendapat dukungan dari pedagang daging ayam di pasar tradisional Kota Cimahi. "Kami masih melihat situasi dan kondisi. Jika surat edaran tersebut resmi, kami juga akan ikut serta aksi bersama pedagang lainnya," ucap pengurus Persatuan Pedagang Pasar Atas Cimahi Kurnia.
Kurnia mengaku hanya ingin pemerintah segera bertindak dengan melakukan sidak ke bandar daging ayam. Sebab, pedagang sangat bergantung pada pasokan. Sementara, jumlah pasokan daging ayam ke pedagang terus menurun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)