Nama pejuang perempuan, Nyimas Melati dikukuhkan sebagai nama salah satu jalan dan gedung di Kota Tangerang, Banten. Foto: Medcom.id/ Hendrik Simorangkir.
Nama pejuang perempuan, Nyimas Melati dikukuhkan sebagai nama salah satu jalan dan gedung di Kota Tangerang, Banten. Foto: Medcom.id/ Hendrik Simorangkir. (Hendrik Simorangkir)

Suara Lantang Nyimas Melati Usir Penjajah Belanda

73 Tahun Kemerdekaan RI
Hendrik Simorangkir • 20 Agustus 2018 12:13
Tangerang: Nyimas Melati, Singa betina asal Tangerang, Banten, merupakan sosok yang ditakuti penjajah Belanda sekitar tahun 1918-1930.
 
Dengan keberaniannya, keturunan Raden Kabal tersebut melakukan pemberontakan terhadap penindasan yang dilakukan penjajah terhadap masyarakat Tangerang.
 
"Karena waktu itu, kas negara Belanda sedang kosong. Ditambah lagi siksaan kerja rodi yang terlalu berat bagi rakyat, yang dipaksa mengerjakan jalan," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Tangerang, Felix Mulyawan, saat berbincang dengan Medcom.id, beberapa waktu lalu.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Baca: Nyimas Melati, 'Singa Betina' Banten Pengusir Penjajah
 
Felix menjelaskan, dalam kurun waktu tersebut, tuan tanah yang mendapat dukungan dari penjajah Belanda kerap membeli tanah warga secara paksa dengan harga rendah. 
 
Menurut Felix, Nyimas Melati tidak pernah berdiam diri melihat penindasan tersebut. Pada suatu waktu, dia bersama warga mengumpulkan kekuatan untuk melakukan pemberontakan.
 
Dengan keberanian dan senjata yang sederhana, Nyimas Melati bersama warga berhasil memukul mundur penjajah.
 
"Nyimas Melati terkenal dengan teriakan lantangnya yang menyemangati pasukannya. Nyimas Melati punya keris dan jepitan rambut yang terbuat dari kawat sebagai senjatanya," jelas Felix.
 
Suara Lantang Nyimas Melati Usir Penjajah Belanda
Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Tangerang, Felix Mulyawan.
 
Felix kembali bercerita, setelah berhasil melakukan pemberontakan, warga Tangerang hidup dengan tenang tanpa adanya kerja rodi.
 
Namun, Felix tidak mengetahui secara rinci berapa lama warga hidup damai. Bahkan, Felix juga tidak mengetahui pasti tahun berapa Nyimas Melati wafat.
 
"Tidak ada yang tahu Nyimas Melati meninggal tahun berapa. Yang pasti, karena ketangguhannya dalam ilmu beladiri dan memiliki kanuragan. Nyimas Melati dimakamkan secara terpisah di beberapa tempat, seperti Balaraja dan di Pulau Kelapa dan Pulau Panjang Kepulauan Seribu," jelas Felix.
 
Apresiasi untuk Nyimas Melati
 
Pemerintah Kota Tangerang memberikan apresiasi terhadap perjuangan Nyimas Melati melawan penjajah Belanda. Nama Nyimas Melati dikukuhkan menjadi nama jalan dan nama gedung di Kota Tangerang.
 
Suara Lantang Nyimas Melati Usir Penjajah Belanda
Gedung Nyimas Melati di Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang.
 
Felix berharap, dengan adanya penyematan tersebut, masyarakat Kota Tangerang bisa lebih tahu dan peduli tentang perjuangan Nyimas Melati semasa Indonesia masih dijajah Belanda.
 
"Nama jalan, yaitu Jalan Nyimas Melati yang berada di Kelurahan Sukarasa, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang. Ada juga gedung yang diberi nama Nyimas Melati di Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang," pungkas Felix.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(DEN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif