Ketua LPAI, Seto Mulyadi mengatakan, pihaknya berencana berkomunikasi dengan Dinas Pendidikan Kota Solo agar bisa mengambil tindakan tegas atas penolakan tersebut.
"Harus dingatkan kepada pihak sekolah, kalau perlu kami akan koordinasi dengan dinas pendidikan di Kota Solo supaya bisa mengambil tindakan tegas. Jangan sampai ada pelanggaran hak anak, ini diskriminasi, karena anak-anak juga berhak sekolah," kata pria yang akrab disapa Kak Seto ini di Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 19 Februari 2019.
Baca: Anak Penderita HIV/AIDS Ditolak Orang Tua Murid
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kak Seto menjelaskan, yang perlu dilakukan oleh Pemkot Solo yakni melakukan pendekatan kepada orang tua siswa guna memberikan pemahaman terkait dengan ADHA. Kak Seto menegaskan, penyakit tersebut tidak akan menular jika mendapat penanganan secara benar.
"Jadi mohon segera ada klarifikasi dari pemerintah kota melalui dinas kesehatan termasuk juga dinas sosial bahwa hal ini adalah pelanggaran hak anak kalau membuat anak-anak tidak bisa sekolah," beber Kak Seto.
Sebelumnya Pengasuh Yayasan Lentera yang menaungi Anak Dengan HIV/AIDS (ADHA) berharap 14 anak asuhnya segera kembali bersekolah. Pasalnya mereka sebentar lagi menghadapi ujian.
14 anak dengan HIV/AIDS (ADHA) di Solo tersebut akan dipindah ke sembilan sekolah dasar (SD). Hal ini menyusul penolakan orang tua murid terhadap keberadaan 14 ADHA itu di salah satu SD di Laweyan, Solo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(DEN)
