"Saya pribadi tidak setuju dengan konversi angkot skema tiga angkot konvensional menjadi dua angkot modern. Saya lebih setuju skema tiga banding satu, yaitu tiga angkot dilebur menjadi satu bus," ungkap Bima kepada Medcom.id, di balaikota Bogor, Jawa Barat, Rabu, 31 Oktober 2018.
Baca: Organda Bogor Minta Angkot Modern Dievaluasi
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Bima menjelaskan, kedepannya program konversi tiga angkot konvensional menjadi dua angkot modern akan dihilangkan, transportasi massal di Kota Bogor akan menggunakan bus.
Bima menjelaskan, angkot yang terkena konversi harus jelas pendataannya. Menurut Bima nantinya program tiga angkot menjadi satu bus akan dijalankan dan permanen di Kota Bogor.
Bima kembali mengatakan, saat ini sudah ada kesepakatan untuk pengoperasian angkot modern yang akan melintasi jalur Trans Pakuan Koridor (TPK) 4, yakni Ciawi, Baranangsiang, Otista, BTM (Bogor trade mall), Sempur, Pajajaran, Warung Jambu, Pomad hingga Ciparigi. TPK 4 merupakan merger dari trayek 09, sepertiga dari trayek 21, trayek 03, trayek 02 dan trayek 07.
Bogor: Angkot Modern di Bogor Belum Bisa Beroperasi
Lebih lanjut, Bima menyatakan, saat ini pengelola angkot sudah tergabung di dalam koperasi-koperasi sebagai badan hukum yang mewadahi dan memayungi aktivitas mereka.
Di antaranya, Koperasi Pengusaha Angkutan (Kopata), Koperasi Jasa Angkutan Usaha Bersama (Kauber), Koperasi Duta Jasa Angkutan Mandiri (Kodjari) dan Koperasi Jasa Angkutan Mandiri.
"Yang terpenting saat ini, Organisasi Angkutan Darat (Organda), Pengelola angkot, Dishub dan Kepolisian harus rutin dan masif mensosialisasikan masalah trayek dan Konversi angkot," pungkas Bima.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(DEN)
