"Tahun lalu hanya nasional. Tahun ini melibatkan ASEAN dan India. Kenapa? Sebetulnya ASEAN punya kerja sama dengan India," ujar Sri ditemui di gedung GWB, Kawasan Puspiptek, Setu, Tangerang Selatan, Kamis, 27 September 2018.
Beragam teknologi yang dipamerkan pada PIF 2018 pun akan dilombakan pada Jumat 28 September. Adapun jumlah beserta sebanyak 30 orang yang merupakan pelajar kelas 12 SMA dari enam negara.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Mulai besok berkompetisi, antar ASEAN dan India. Masing-masing negara mengirim lima peserta," ungkap dia.
Sri mengungkapkan kompetisi tersebut bisa berupa menawarkan ide, atau disebut prainkubasi. Namun para pelajar SMA dari Indonesia mayoritas sudah memiliki produk yang siap dilombakan.
"Jadi besok, mereka akan berkompetisi. Minggu kami berikan penghargaan kepada mereka," kata Sri.
Melalui kompetensi ini, Indonesia dan sejumlah negara di ASEAN diharapkan saling berbagi dan menciptakan nilai tambah bagi negara masing-masing.
"Jika Filipina tidak punya, kita (Indonesia) bisa berbagi. Begitu juga jika Indonesia tidak punya, Filipina bisa berbagi ke kita. Inovasi milik bersama," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(Des)