Pengunjung tengah mengantre agar bisa masuk ke stan Planterium -- Foto: Medcom.id/ Anggi Tondi
Pengunjung tengah mengantre agar bisa masuk ke stan Planterium -- Foto: Medcom.id/ Anggi Tondi (Anggi Tondi Martaon)

Pengunjung PIF 2018 Tertarik Pelajari Antariksa

puspiptek
Anggi Tondi Martaon • 28 September 2018 16:38
Tangerang Selatan: Salah satu rangkaian acara Puspitek Innovation Festival (PIF) 2018 menghadirkan Observatorium Nasional Timau LAPAN. Stan planetarium itu menjadi tempat yang paling ramai dikunjungi masyarakat.
 
Perwakilan Pusat Sains Antariksa LAPAN Imanuel Sungging mengatakan stan planetarium ramai dikunjungi lantarab menambah pengetahuan masyarakat, khususnya pelajar tentang luar angkasa. Apalagi metode yang digunakan dalam menyosialisasikan informasi tersebut juga lebih menarik.
 
"Berbeda dengan sekolah. Para siswa mungkin hanya bisa belajar teori yang ada di buku," kata Immanuel di Gedung Graha Widya Bhakti (GWB), Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Jumat 28 September 2018.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Pantauan Medcom.id, sejumlah pengunjung tampak serius mendengarkan penjelasan sekaligus menyaksikan visual seputar antariksa. Bahkan, beberapa pelajar terlihat mengeluarkan buku dan mencatat apa yang disampaikan oleh pemateri.
 
Selama sesi tersebut, pihak penyelenggara juga menggelar tanya jawab dengan peserta. Berbagai pertanyaan berupa kondisi bulan hingga astronot asal Indonesia turut dikemukakan.
 
"Kenapa bulan bopeng? Karena bulan tidak memiliki atmosfer seperti bumi. Jadi, benda asing seperti meteor dengan mudah dihantam dan merusak permukaan bulan," jawab Immanuel.
 
Immanuel mengungkapkan Indonesia pernah memiliki calon astronot pada era 80-an, yaitu Pratiwi Pujilestari Sudarmono. Saat itu, Pratiwi terpilih untuk mengambil bagian dalam misi Wahana Antariksa NASA STS-61-H sebagai Spesialis Muatan. Namun, insiden Challenger pada 28 Januari 1986 membuat misi tersebut dibatalkan lantaran meledaknya pesawat ulang-alik setelah meluncur selama 73 detik.
 
"Jadi waktu itu ada ibu Pratiwi Sudarmono. Sekarang  jadi guru besar di UI (Universitas Indonesia). Tapi bukan berarti Ibu Pratiwi tidak bisa jadi astronot, beliau masih melakukan penelitian. Jadi kalau ada yang main ke UI bisa bekomunikasi dengan beliau dan cerita lebih banyak," sebut Immanuel.
 
Meski gagal, Immanuel tetap berharap kedepan astronot asal Indonesia dapat menjelajah ke luar angkasa. Karenanya, para pelajar yang bercita-cita menjadi astronot diminta untuk tidak mengurungkan niat dan keinginan tersebut.
 
"Kalau adik-adik punya kemampuan seperti Ibu Pratiwi bisa jadi satronot asal bisa menunjukkan. Jangan takut kalau adik-adik punya cita-cita jadi astronot dari sekarang dipersiapkan," ujar dia.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(Des)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif