Ambari mengaku sudah menabung untuk ONH sejak berusia 30 tahun. Kakek yang bekerja sebagai buruh tani itu mengaku, mengumpulkan uang dari hasil tani dalam celengan dari kaleng biskuit. Ia bahkan sempat mengubur celengan di dalam tanah saat penjajah datang ke rumah penduduk.
"Kalau ada penjajah, celengannya dipendam dalam tanah. Nanti kalau sudah aman diambil lagi," kata Ambari saat ditemui Metrotvnews.com, Jumat (5/8/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ambari menunjukkan pakaian ihram yang akan ia kenakan saat Haji (Foto: MTVN/Ahmad Rofahan)
Meski ikut berjuang mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Ambari tak lupa dengan niatnya untuk naik Haji. Ia mengaku tak mendapat bantuan sepeser pun dari pemerintah atas perjuangannya itu."Saya ikhlas bela negara. Waktu muda saya tidak ikut wajib militer. Hanya petani biasa yang siap bertempur melawan penjajah ketika diserang atau pun menyerang," kata dia.
Sayang, sebagian besar uang yang ia kumpulkan dari zaman penjajahan itu sudah tak laku lagi. Ia terpaksa menjual uang itu pada kolektor dengan tujuan yang sama, naik Haji.
"Saya jual ke kolektor karena sudah tidak laku. Jumlahnya tidak mencapai Rp35 juta, tapi saya kembali nabung untuk mencapai itu dan langsung didaftarkan untuk Haji," imbuh dia.
Keikhlasan dan kesabarannya itu berbuah manis. Tahun ini, ia diberi kesempatan untuk berangkat menunaikan ibadah Haji.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TTD)
