Di sisi lain, warga Bandung sudah menunggu realisasi tol air. Warga ingin tahu efektivitas solusi yang ditawarkan Pemkot Bandung itu.
Baca: Pemkot Bandung bakal Bangun Tol Air di Pasteur
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Iya Mulya, 60, warga Babakan Irigasi Pagarsih RT 03 RW 04 Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astana Anyar, mengatakan, hingga saat ini solusi tol air belum dilakukan oleh Pemkot Bandung.
"Kita (warga) masih menunggu wacana ini," katanya kepada Metrotvnews.com, di Jalan Pagarsih Babakan Irigasi Kota Bandung, Senin (21/11/2016).
Feri Joy, 37, warga Babakan Irigasi Pagarsih RT 04 RW 04 punya pendapat lain. Dia bilang, sungai kecil yang melewati permukiman warga telah dikeruk. Tapi, tetap banjir kalau hujan lebat. "Karena memang sudah dangkal," ucapnya.
Baca: Ahli ITB: Jangan Buru-buru Gulirkan Tol Air
Feri menuturkan, baru melihat wilayah Pagarsih dilanda banjir tahun ini. Tahun-tahun sebelumnya tidak pernah dilanda banjir parah.
"Baru tahun ini saja terkena banjir, tahun kemarin tidak. Pernah banjir tapi tidak terlalu parah, tahun 2007 dan 2010," tuturnya.
Air banjir akan tinggi, menurut Feri, apabila pintu air yang berada di sungai seberang Jalan Pagarsih dibuka.
Sementara itu Mulyadi, 61, warga RT 04 RW 06 Pagarsih, Babakan Irigasi menegaskan, sungai di sudah dangkal sehingga diperlukan pembenahan.
"Banjir disini kan limpahan, jadi air datangnya cepat dan hilang juga cepat," katanya.
Baca: Bukan Hanya Tol Air, Emil Siap Bangun Tempat Parkir Air
Banjir melanda Pagarsih dan Pasteur pada 24 Oktober dan 9 November. Pada banjir kedua, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyebut akan membuat tol air. Dia menarget tol air kelar selama dua pekan.
Secara bersamaan, pemkot juga menggagas parkir air. Caranya, membuat danau di kawasan Jalan Bima.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)
