Diskusi interaktif yang diselenggarakan pada Rabu, 19 Juni 2019 itu merupakan bentuk kerja sama antara UNPAR dengan Transparency International Indonesia (TII), serta Panitia Seleksi Pimpinan KPK (Pansel KPK).
Narasumber yang dihadirkan yakni Ketua Pansel KPK Yenti Garnasih dan Ahli Hukum Unpar Dr Agustinus Pohan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Melalui diskusi dan sosialisasi ini, Yenti Garnasih berharap dapat menjaring calon terbaik dari daerah. "Kami ajak potensi-potensi yang bagus, yang bisa mengisi penggantian komisioner KPK," ujar Yenti.

(Ketua Pansel KPK Yenti Garnasih. Foto: Dok. UNPAR)
Komisioner KPK diharapkan memiliki kualitas dan integritas yang baik. Oleh karena itu, Pansel KPK memperketat proses seleksi. Salah satunya, bekerja sama dengan lembaga negara lain untuk mencegah calon pimpinan yang terindikasi terlibat masalah narkotika maupun terpapar paham radikalisme.
"Apapun lembaga di negara ini tidak bisa lepas dari ideologi dan pandangan berbangsa. Kita punya Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika,” ujarnya.

(Suasana diskusi. Foto: Dok. UNPAR)
Pada kesempatan yang sama, Rektor UNPAR Mangadar Situmorang menegaskan pentingnya penyelenggaraan diskusi interaktif sebagai bentuk dukungan terhadap KPK dalam memperkuat pemerintahan.
"Kami semua berkepentingan akan adanya komisioner baru yang berjuang untuk kemajuan bangsa," kata Mangadar Situmorang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ROS)