medcom.id, Jepara: Bekas aliran Sungai Bapangan di Kecamatan Jepara Kota, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, yang sudah mati bakal disulap menjadi embung oleh Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM). Tahun ini, proyek yang direncanakan menelan anggaran Rp 49,9 miliar itu dimulai. Hal tersebut disampaikan Direktur PDAM Jepara, Prabowo, Kamis 7 Januari.
Lebih lanjut Prabowo menyatakana, detail engineering design (DED) saat ini sudah selesai dibuat. Di dalam DED itu memuat gambar bentuk fisik dari embung yang direncanakan, hingga fasilitas penunjang. Nantinya, embung Kalimati itu bisa menampung air 110 ribu meter kubik.
“Embung itu akan dimanfaatkan untuk instalasi pengelolaan air sekaligus diharapkan dapat menjadi ruang terbuka baru di Jepara. Di sekitar embung juga akan dilengkapi taman dan fasilitas umum,” terang Prabowo.
Meski dalam rancangan dinamakan embung, Prabowo melanjutkan, namun prinsip kerjanya tidak seperti embung. Dalam pengelolaan air nanti akan memanfaatkan air yang mengalir dari Sungai Bapangan. Selanjutnya, sebagian aliran sungai dimasukkan ke embung lalu dialirkan ke instalasi pengolahan.
“Air yang masuk embung itu untuk stok saat musim kemarau. Kemudian ketika musim penghujan, dapat mengurangi debit air yang mengalir ke wilayah perkotaan,” kata Prabowo.
Selain memanfaatkan bekas aliran sungai yang sudah mati, untuk bisa mendapatkan luas area embung yang bisa menampung 110 ribu meter kubik air, PDAM masih perlu membebaskan sekitar 3,5 hektare lahan. Seluas 2,5 hektare lahan milik warga akan dibebaskan. Sementara, 1 hektare lahan milik desa akan ditukargulingkan.
“Lahan warga akan dibebaskan untuk perluasan embung. Sedangkan lahan desa akan digunakan untuk instalasi pengolahan. Sisanya lahan yang digunakan adalah milik pemerintah,” kata Prabowo.
Prabowo mengatakan instalasi pengelolaan air yang dibangun akan mampu menghasilkan 100 liter air per detik. Itu berarti, instalasi tersebut mampu memenuhi kebutuhan air ke 8 ribu pelanggan baru.
“Air dari instalasi embung Kalimati tidak langsung ke pelanggan, tetapi masuk ke reservoir di kantor pusat dan Randu Gede. Setelah itu baru dialirkan ke pelanggan,” kata Prabowo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)