Kaminah, pedagang belalang goreng di Jalan Baron Km 2, Kecamatan Tanjungsari, mengatakan, peningkatan penjualan sudah terjadi sejak awal libur lebaran. Perempuan berusia 50 tahun ini berjualan belalang goreng mulai pukul 07.00-17.00 WIB, tiap hari.
"Pas hari biasa hanya laku 2-5 toples. Kalau liburan lebaran enggak pasti, tapi banyak. Bisa 50 sampai 80 toples per hari," ujar Kaminah, Selasa (12/07/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ada dua jenis kemasan belalang goreng yang Kaminah jual, yakni dalam kemasan toples dan bungkus plastik. Satu toples belalang goreng, Kaminah menjualnya dengan harga Rp30.000-Rp40.000. Sementara, belalang goreng dalam bungkus plastik ia jual Rp15.000.
"Belalangnya saya cari sendiri sendiri di hutan. Ya kalau banyak permintaan seperti ini biasa beli di tengkulak," ucapnya.
Masih terbilang banyak wisatawan yang meminati belalang goreng di Gunungkidul. Para wisatawan itu kebanyakan berasal dari luar Yogyakarta, seperti Jakarta dan Bandung. Menurutnya, sebagian peminat belalang goreng tersebut merupakan warga Gunungkidul, namun telah lama menetap di luar daerah. "Alasanya biasanya kangen makan belalang goreng," tuturnya.
Yanto, 35, pedagang belalang goreng yang lain, mengatakan mendapatkan berkah tiap libur lebaran. Ia mengaku beberapa kali barang dagangannya diborong wisatawan yang hendak pulang wisata.
"Lumayan rezekinya, buat tambahan kebutuhan di rumah. Bisa beli baju anak-anak juga," ujarnya semringah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)