"Ini kan akan menghadapi ujian tengah semester," kata Yunus saat dikonfirmasi Selasa, 19 Februari 2019.
Yunus menjelaskan, semenjak beberapa waktu lalu ditolak di sekolah, ADHA sudah tidak mendapat pendidikan formal selama satu minggu. Beberapa upaya telah dilakukan, namun hingga saat ini hasilnya masih nihil.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Misalnya berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan sekolah," beber Yunus.
Baca: KPAI Segera Menindaklanjuti Diskriminasi Anak HIV di Solo
Meski hingga kini ADHA belum kembali bersekolah namun bukan berarti mereka tidak mendapatkan ilmu sama sekali. Sejumlah relawan, datang dan mengajar ADHA secara cuma-cuma.
Yunus mengapresiasi para relawan. Ia menuturkan pengajaran sangat bermanfaat bagi ADHA guna mempersiapkan ujian. Namun Yunus berharap, belasan ADHA bisa kembali ke bangku sekolah secepatnya.
"Gurunya yang dulu juga pernah datang, dan ada juga beberapa relawan dari dinsos," ungkap Yunus.
Seperti diketahui, keberadaan 14 ADHA ditolak orang tua siswa di salah satu sekolah di Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah. Imbasnya mereka terpaksa tidak lagi bersekolah di tempat tersebut.
Dinas Pendidikan Solo menyiapkan sembilan sekolah yang baru untuk menampung mereka. Namun pengasuh meminta ADHA dikelompokkan dalam empat sekolah dengan alasan keterbatasan tenaga pengasuh ADHA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(DEN)