Raditya Dika (kedua dari kanan) berbagi tips untuk menjadi pelaku industri kreatif yang sukses dalam ajang Simpati Creativepreneur Corner 2018 di Hotel Alana, Yogyakarta, Sabtu, 20 Januari 2018. Foto: Medcom.id/Patricia Vicka
Raditya Dika (kedua dari kanan) berbagi tips untuk menjadi pelaku industri kreatif yang sukses dalam ajang Simpati Creativepreneur Corner 2018 di Hotel Alana, Yogyakarta, Sabtu, 20 Januari 2018. Foto: Medcom.id/Patricia Vicka (Patricia Vicka)

Konsisten dan Terus Belajar Kunci Sukses Raditya Dika

industri kreatif
Patricia Vicka • 20 Januari 2018 18:29
Yogyakarta: Industri kreatif di Nusantra terus menggeliat tiada henti. Namun, pelaku dan karyanya menjadi faktor penentu industri kreatif di Indonesia bisa terus maju.
 
Penulis sekaligus komika Raditya Dika berbagi tips untuk sukses di dunia kreatif. Konsistensi dan terus belajar adalah kunci utama untuk bisa terus berkarya dan terkenal.
 
Pertama kali masuk industri kreatif, pria yang baru saja melamar kekasihnya ini menjajal sebagai penulis novel lewat karya perdananya, 'Kambing Jantan'. Novel ini berkisah kisah hidup keluarganya yang serba unik, nyeleneh dan lucu.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Tak puas hanya menelurkan satu karya, pria kelahiran Jakarta 28 Desember 1984 ini terus berusaha rajin menulis dan menelurkan satu persatu novel. Karya-karyanya seperti 'Cinta Brontosaurus', 'Babi Ngesot' dan 'Marmut Merah Jambu' meledak di pasaran. Sudah tujuh novel karangannya laris manis dipasaran.
 
Sejak awal menerbitkan buku, Raditya Dika konsisten memakai nama binatang sebagai judul novel. Padahal isi novelnya tak banyak menceritakan soal binatang.
 
"Konsistensi itu kunci sukses gue. Gue konsisten bikin tulisan, konsisten hidup gue nyeleneh dan aneh kayak gini," selorohnya sambil tertawa di acara Simpati Creativepreneur Corner 2018 di Hotel Alana, Yogyakarta, Sabtu, 20 Januari 2018.
 
(Baca: Creativepreneur Corner Sukses "Provokasi" 1.700 Anak Muda Yogyakarta)
 
Ia mengakui tak mudah menjaga konsistensi. Melatih dan membiasakan diri jadi beban tersendiri. Misalnya. ia selalu menyiapkan waktu untuk menulis setiap hari. Pukul 23.00-01.00 WIB adalah waktu tetap menghasilkan karya.
 
"Gue konsisten untuk nulis. Jadwal rutin gue nulis minimal dua jam. Tapi di luar itu gue selalu menulis dimana pun dan kapanpun," jelas Dika.
 
Kunci sukses kedua adalah tak pernah berhenti belajar. Dika berseloroh, ia tak pernah merasa puas dengan karya yang dihasilkan. Awalnya ia tertarik menjadi penulis. Kemudian ia mencoba membuat naskah film layar lebar yang diambil dari novelnya sendiri.
 
Seiring berjalannya waktu, ia menantang diri belajar menjadi sutradara, produser film, komika di hingga video maker.
 
"Jadi ketika gue jadi penulis, gue enggak segan bertanya dan belajar ke penulis-penulis handal. Pas gue mau jadi sutradara dan pembuat film, gue nanya ke Joko Anwar dan sutradara lainnya," kata dia.
 
(Baca: Joko Anwar Bocorkan Rahasia Bertahan di Dunia Kreatif)
 
Di akhir waktu bincang-bincang, Dika mendorong anak muda untuk membebaskan diri dalam berkarya. Anak muda 'jaman now' harus bersyukur dan terpacu kreatif karena punya banyak kesempatan dan platform yang bisa menampilkan hasil karyanya.
 
Creativepreneur Corner 2018, sebuah acara talkshow untuk berbagi pengalaman dan resep sukses diinduatri kreatif kepada anak-anak muda. Ajang ini mengundang belasan tokoh dan anak muda kreatif di Indonesia. Gelaran Creativepreneur 2018 dilaksanakan di tiga kota yakni Yogyakarta, Surabaya dan Bandung
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SUR)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif