"Kemarin keluarga sudah kami panggil, tapi berhalangan," kata Kepala Polsek Depok Barat, Komisaris Sukirin Hariyanto di kantornya pada Selasa, 6 Februari 2018.
Sukirin mengatakan belum ada laporan resmi yang dilaporkan keluarga ke kepolisian. Namun, panitia kegiatan Mapala Universitas Amikom sudah membuat laporan ke Polsek Depok Barat.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Panitia (kegiatan Mapala Universitas Amikom) sudah dipanggil untuk memberikan keterangan ke sini," kata dia.
(Baca: Mahasiswi Universitas Amikom Tewas dalam Kegiatan Mapala)
Selain itu, lanjutnya, kepolisian juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara. Hasil sementara, kata dia, korban saat kegiatan itu menaiki jembatan Babarsari, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, dengan memakai perlengkapan pengaman.
Namun, ketika Dwi berada satu meter di bawah jembatan tiba-tiba korban tak sadarkan diri. Ia kemudian ditarik dan dibawa ke rumah sakit.
"Informasinya korban memiliki riwayat penyakit. Kalau kegiatannya sesuai SOP (standard operational procedure) yang menolong," ungkapnya.
(Baca: Cerita Warga Sebelum Tewasnya Mahasiswi Amikom)
Mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta, Dwi Aprilianda, 18, meninggal sesaat setelah mengikuti kegiatan Mapala kampusnya pada Rabu, 31 Januari 2018. Nyawa mahasiswa program D3 jurusan Teknik Informatika ini tidak tertolong meski sempat dibawa ke rumah sakit.
Di sisi lain, pihak keluarga sudah menerima kematian Dwi sebagai musibah. Pihak kampus setempat juga menyatakan bertanggung jawab, menanggung biaya rumah sakit, dan memberikan santunan kepada keluarga Dwi.

Jembatan Babarsari di Depok, Kabupaten Sleman yang menjadi lokasi kegiatan Mapala Universitas Amikom Yogyakarta. Foto: Medcom.id/Ahmad Mustaq
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)