(Dari kiri ke kanan) Ketua Panitia GC ke-37 Mapala Unisi UII Wildan Nuzula, Ketua Tim Pencari Fakta UIi Achil Suyanto, dan Ketua Mapala Unisi UII Imam Noorrizky. Foto: Metrotvnews.com/Vicka
(Dari kiri ke kanan) Ketua Panitia GC ke-37 Mapala Unisi UII Wildan Nuzula, Ketua Tim Pencari Fakta UIi Achil Suyanto, dan Ketua Mapala Unisi UII Imam Noorrizky. Foto: Metrotvnews.com/Vicka (Patricia Vicka)

Teka-teki Pelaku Kekerasan di Diksar Mapala UII

kekerasan di mapala uii
Patricia Vicka • 28 Januari 2017 09:11
medcom.id, Yogyakarta: Pelaku tindak kekerasan yang menyebabkan tiga peserta pendidikan dasar Mapala Unisi Universitas Islam Indonesia masih simpang siur. Otoritas kampus UII masih enggan membeberkan hasil penyelidikan, termasuk pelaku kekerasan.
 
Meski begitu, satu korban tewas, Syaits Asyam, sempat menyebut nama Yudi sebelum menghembuskan nafas terakhir, kepada ibunya. Syaits meninggal saat dirawat di RS Bethesda.
 
Siapakah Yudi? Ketua Panitia Great Camping ke-37 Mapala Unisi, Wildan Nuzula, membenarkan salah seorang panitia instruktur pendamping kelompok bernama Wahyudi.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Namun, ia enggan membeberkan lebih jauh keterlibatan Yudi atau Wahyudi dan apa saja kegiatan selama survival. Sesi survival disebut-sebut sebagai sesi horor yang menyebabkan tiga peserta pendidikan dasar meninggal.
 
Wildan hanya menjelaskan kegiatan berkemah di lereng Gunung Lawi Tawangmangu Karanganyar terbagi menjadi dua kegiatan. Hari pertama hingga keempat (14-17 Januari) para peserta diberi pembekalan dan praktik cinta alam. 
 
Kemudian di hari keempat hingga terakhir (18-22 Januari) materinya adalah survival. Para peserta dilepas di alam bebas didampingi beberapa panitia. Di sesi ini peserta dibagi ke dalam lima kelompok kecil dan didampingi tiga panitia. 
 
"Fadhli (alm) masuk kelompok satu. (Panitia) pendampingnya Wahyudi, Angga, dan Tubagus. Kalau Syait dan Ilham di regu lima dengan pendamping Diky Kurniawan dan Nasrul Sandi," kata Wildan, dalam jumpa pers di gedung Pascasarjana UII, Jalan Teuku Cik Ditiro Yogyakarta, Jumat (27/1/2017).
 

Baca: Kekerasan Terjadi saat Sesi Survival


Akun Instagram @lambe_turah mengatakan Wahyudi adalah mahasiswa UII yang diwisuda pada 2016. Ia biasa disapa Pace. Namun, keberadaanya kini tak diketahui.
 
Wildan pun mengakui alumni UII turut terlibat dalam pendidikan dasar ke-37 dilereng Gunung Lawu.
 
Kepolisian Karanganyar hingga kini masih menyelidiki dan menggali informasi dari beberapa saksi. Panitia akan diperiksa pekan depan.
 
Kegiatan pendidikan dasar ke-37 berlangsung pada 14-20 Januari di Gununglawu. Kegiatan ini diikuti 37 peserta. Nahas, usai kegiatan, tiga peserta tewas, yakni Muhammad Fadli (tewas diperjalanan ke puskesmas), Syauts Asyam (tewas di RS Bethesda), dan Ilham Nur Padmi. 
 
Sepuluh lainnya mengalami luka-luka dan masih dirawat inap di rumah sakit. Sedangkan 14 peserta sisanya juga mengalami luka, namun hanya menjalani rawat jalan.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(UWA)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif