"Tindak kekerasannya tidak jauh beda dengan yang disampaikan korban," ujar Anggota Tim Investigasi UII Muzayin Nazarudin, Minggu (29/1/2017).
Kegiatan The Great Camping Malapa UII dilaksanakan di Gunung Lawu Lereng Selatan, Tawangmangu, Jawa Tengah, 13-20 Januari. Ada tiga mahasiswa UII yang kehilangan nyawa usai mengikuti kegiatan itu, yakni, Muhammad Fadhli, Syait Asyam, dan Ilham Nur Padmi Listiadi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sebelum meninggal, Asyam sempat dirawat di RS Bethesda Yogyakarta. Asyam diketahui mengalami patah tulang multiple trauma, di bagian kedua tangan, kaki, dan punggung.
Kepada ibunya, Sri Handayani, Asyam sempat menyatakan diinjak, dipukul, dan dipaksa membawa beban air yang terlalu banyak. Bahkan ia sempat menyebutkan salah seorang yang melakukan tindak kekerasan.
Korban lain, Ilham juga mengalami kondisi hampir serupa. Dari keterangan pihak RS Bethesda, Ilham masuk rumah sakit pada pukul 9.39 WIB, Senin 23 Janiari, setelah jatuh di kamar mandi kosan.
Saat dirawat di rumah sakit, sekitar pukul 15.00 WIB, berak darah segar. Satu jam kemudian, Ilham berak darah hitam dan sempat ditranfusi hingga satu botol. Pukul 19.30 WIB, Ilham masuk ke ruang ICU setelah kondisinya terus memburuk dan dinyatakan meninggal pada pukul 23.20 WIB.
Baca: Korban Tewas Kegiatan GC Mapala UII jadi Tiga Orang
Selain tiga yang meninggal, masih ada sejumlah orang yang harus menjalani rawat inap di RS Jogja International Hospital. Salah seorang korban, Abyan Razaki, mengatakan pernah ada tindakan kekerasan yang ditujukan ke ulu hati.
Muzayin mengatakan setidaknya sudah ada 16 mahasiswa yang diperiksa dalam kasus itu. Menurut dia, dari hasil pemeriksaan itu sudah ditemukan terduga pelaku kekerasan.
"(Terduga) pelaku lebih dari satu orang," ucap dia.
UII bakal mengantarkan 16 panitia The Great Camping ke 37 Mapala UII ke Polres Karanganyar, Selasa 31 Januari. Mereka juga siapkan sanksi, yang terberat yakni dikeluarkan dengan tidak hormat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(OGI)
