Kasatreskrim Polres Karanganyar AKP Rohmat Ashari mengatakan, ketiga alat bukti tersebut digunakan ketika Pendidikan Dasar (Diksar) The Great Camping (TGC) Mapala UII. "Mestinya ada banyak file di situ. Saat diteliti, kami tidak menemukan file apa pun. Isinya kosong," kata dia di Polres Karanganyar, Jalan Lawu, Jungke, Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa, 7 Februari 2017.
Tidak adanya data pada tiga alat bukti yang disita polisi menjadi kejanggalan. Polisi akan mendalami motif jika memang terjadi kesengajaan di balik hilangnya data.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Ini bisa menjadi potensi kasus baru mengenai penghilangan barang bukti," lanjut Rohmat.
Menurut Rohmat, pihaknya akan membawa komputer, laptop, dan kamera tersebut ke laboratorium forensik Polda Jawa Tengah. "Di sana akan dilakukan upaya file recovery atau mengembalikan file," terangnya.
Sebelumnya, sebanyak 37 mahasiswa mengikuti Diksar TGC Mapala UII di lereng Gunung Lawu, Tawangmangu, Jawa Tengah, pada 18-20 Januari 2017. Tiga mahasiswa tewas dalam kegiatan itu.
Hingga kini, polisi menetapkan satu mahasiswa dan satu alumnus UII sebagai tersangka. Keduanya tak menampik adanya tindak kekerasan dalam kegiatan Mapala itu. Sementara itu, belasan panitia diksar Mapala UII juga diminta kesaksian kepolisian.
(Baca: Dua Tersangka Akui Ada Kekerasan saat Diksar Mapala UII)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)
