Aksi menolak kekerasan yang dilakukan Mapala UII, oleh Masyarakat Antikekerasan Yogyakarta (Makaryo). (Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim)
Aksi menolak kekerasan yang dilakukan Mapala UII, oleh Masyarakat Antikekerasan Yogyakarta (Makaryo). (Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim) (Ahmad Mustaqim)

Pengurus Malapa UII Siap Kooperatif dalam Penyidikan

kekerasan di mapala uii
Ahmad Mustaqim • 30 Januari 2017 13:40
medcom.id, Yogyakarta: Penasihat hukum Mapala Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Willy Pangaribuan, mengatakan pengurus Mapala UII akan koorperatif dalam pemeriksaan. Ia memastikan 16 orang bakal hadir semua dalam penyidikan di Polres Karanganyar, Jawa Tengah, besok, Selasa (31/1/2017). 
 
"Kita akan koorperatif. Nanti akan didampingi tim kuasa, rektorat, dan senior (Mapala UII)," ujarnya di depan Sekretariat Mapala UII, Senin (30/1/2017). 
 
Anggota luar biasa Mapala UII, Andi Reza mengatakan ada oknum yang melanggar standar operasional prosedur (SOP) pelaksanaan The Great Camping ke 37 Mapala UII. Menurutnya, tidak ada SOP yang mengizinkan tindak kekerasan. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Ia juga membenarkan dugaan adanya salah seorang anggota Mapala UII yang terlibat dalam tindakan itu. Saat itu tanya soal nama "Yudi", nama orang yang sempat disebut korban meninggal, yakni Syait Asyam, Andi hanya berkata diplomatis. "Mungkin (nama) itu. Tapi saya belum tahu jelasnya," ungkapnya. 
 
Sementara itu, Masyarakat Antikekerasan Yogyakarta (Makaryo) menyampaikan "surat cinta" kepala Mapala UII agar tidak menutupi kasus dan peduli akan hak asasi manusia. Menurut pegiat Makaryo, Tri Wahyu, energi Mapala semestinya dicurahkan untuk melawan para perusak alam. 
 
"Bukan kepada adik seperjuangan. Sejatinya kawan seperjuangam adalah kawan untuk mewujudkam idealisme perjuangan Mapala," kata dia. 
 
Terpisah, Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono menyebut telah menangkap dua anggota Mapala UII pagi tadi. "Salah satunya kami tangkap di basecamp Mapala UII," terang Kapolda saat mendampingi Presiden Jokowi meluncurkan fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) IKM di Tumang, Cepogo, Boyolali, Senin (30/01/2017).
 
Kapolda menyebut dua tersangka berinisial YD dan AG. Namun apakah keduanya merupakan mahasiswa UII atau alumnus, Kapolda masih enggan menjelaskan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif