Daffa Farros Oktoviarto (9), saat berada di sekolah SD Kalibanteng Kidul 01 Semarang. Foto: Metrotvnews.com/ Dhana Kencana
Daffa Farros Oktoviarto (9), saat berada di sekolah SD Kalibanteng Kidul 01 Semarang. Foto: Metrotvnews.com/ Dhana Kencana (Dhana Kencana)

Daffa 'Penjaga' Trotoar Bukan Siswa Berprestasi

kedisiplinan anak
Dhana Kencana • 20 April 2016 17:38
medcom.id, Semarang: Daffa Farros Oktoviarto, siswa kelas IV A SD Kalibanteng Kidul 01 Semarang sedang jadi bahan pembicaraan. Keberaniannya menghalau pengendara motor yang melintasi trotoar menjadi viral di jejaring sosial. 
 
Tindakannya menghentikan motor dengan memukul-mukuli kendaraan menimbulkan pro-kontra tersendiri. Beberapa kepala daerah seperti Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengapresiasi tindakan Daffa. Termasuk Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang mendatangi SD Kalibanteng Kidul 01 untuk menyerahkan hadiah sepeda pada Daffa, Rabu 20 April 2016.
 
Meski menuai pujian, Daffa tergolong siswa biasa-biasa saja di sekolah. Malah, Dyah Anggraini Wali Kelas IV A SD Kalibanteng Kidul 01 Semarang, yang juga guru Daffa, menyatakan Daffa bukanlah siswa berprestasi. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Pada semester pertama kelas IV, Daffa menduduki rangking paling bawah dari 43 siswa. Namun, kata Dyah, anak sembilan tahun itu sangat pemberani. Terlebih sikap keingintahuannya sangat tinggi.
 
“Dia hiperaktif. Idenya ada saja. Pokoknya pendapatnya dia yang dirasa dia benar, ya itu,” kata Dyah kepada Metrotvnews.com.
 
Kini nilai akademik Daffa sudah lebih baik dibandingkan pada semester satu. Pembinaan bersama baik dari sekolah dan keluarga membuat Daffa bisa meraih nilai baik.
 
“Dia itu tidak bodoh, namun malas belajar. Tapi untuk mengerjakan tugas PR hanya sebentar saja dan bisa. Nilainya rata-rata, tapi kadang nilai matematikanya bagus,” imbuh Dyah.
 
Sementara Kepala SD Kalibanteng Kidul 01, Eny Anggorowati, bilang, sejak awal bersekolah Daffa kelihatan sebagai siswa aktif. Bocah itu tidak bisa tenang seperti siswa lainnya. 
 
"Di kelas sering jalan-jalan. Kalau ada yang ganggu dia di kelas, mejanya langsung ditendang,” ungkap Eny, kepala SD yang beralamat di Jalan WR Supratman No-22-23 Semarang itu. 
 
Eny menambahkan, Daffa kerap menegur teman atau guru bila melanggar ketentuan. “Seperti jika ada temannya yang buang sampah tidak di tempatnya, dia marah. Ditegur, teriak-teriak, hingga lari lapor ke guru,” ujar Eny.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif