Wali Kota Solo Fransiskus Xaverius Hadi Rudyatmo (Foto: MI/Rommy Pujianto)
Wali Kota Solo Fransiskus Xaverius Hadi Rudyatmo (Foto: MI/Rommy Pujianto) (Antara)

Wali Kota Solo: Full Day School Tak Cocok Diterapkan di Solo

sekolah sehari penuh
Antara • 10 Agustus 2016 13:22
medcom.id, Solo: Wali Kota Solo Fransiskus Xaverius Hadi Rudyatmo mengaku tak sependapat dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengenai gagasan memperpanjang jam belajar di sekolah pendidikan dasar (SD dan SMP) menjadi sehari penuh (full day school).
 
"Gagasan itu tidak cocok diterapkan di Solo. Dan tidak akan saya terapkan Full Day School di sekolah negeri," kata FX Hadi Rudyatmo di Solo, Jawa Tengah, Rabu (10/8/2016).
 
Rudy meminta Mendikbud Muhadjir mengkaji ulang rencana itu. Dia menilai FDS tidak sesuai diterapkan karena akan membuat siswa di sekolah menjadi jenuh.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Selain itu, peran orangtua akan semakin kecil dalam mendidik anak jika FDS diterapkan. Padahal peran orangtua sebagai faktor penting dalam membangun karakter anak.
 
"Anak akan bertemu dengan keluarganya semakin terbatas. Waktu bermain dengan teman sekitar rumah juga terbatas," kata dia.
 
Kepala Bidang Perlindungan Anak Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perlindungan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Pemerintah Kota Solo Supraptiningsih mengatakan, hak anak akan terampas jika sekolah menerapkan FDS.
 
"Salah satu hak anak itu bermain maka dengan adanya Full Day School akan terampas," kata Supraptiningsih.
 
Supraptiningsih menilai, penerapan sekolah sehari penuh akan membuat anak tertekan. Kebijakan itu juga akan memisahkan anak dari kehidupan sosialnya. Seharusnya, kata dia, pemerintah mampu meleburkan batas pendidikan formal dan nonformal di masyarakat.
 
"Masyarakat kalau dilibatkan juga akan ikut bertanggung jawab. Anak-anak ini jangan dipisahkan dari kehidupan sosialnya dengan cara seperti itu," ujar dia.
 
Jika pemerintah hanya menekankan pada pendidikan formal, tanggung jawab sosial masyarakat untuk ikut terlibat dalam pendidikan anak juga akan melemah. Selain itu, anak-anak akan kehilangan kepekaan sosial.
 
"Situasi seperti itu justru akan semakin membahayakan pada perilaku anak dalam kehidupan sehari-hari," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(TTD)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif