Tiga mahasiswa tewas usai ikut kegiatan yang digelar pada 13-20 Januari itu. Mereka adalah Muhammad Fadhli, Syait Asyam, dan Ilham Nur Padmy Listiaadi.
Orangtua Ilham Nur, Syafii, menyesali nasib anaknya yang meninggal dengan kondisi tragis. "Saya salah pilih sekolah anak saya untuk menjadikan anak berprestasi," ujar Syafii di Rumah Duka RS Bethesda Yogyakarta, Selasa (24/1/2017).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Syafii mengatakan Ilham meninggal dengan kondisi fisik babak belur. Selain itu, Ilham sempat mengaku kepada Syafii bahwa dirinya disiksa saat ikut GC.
"Kami berharap anak saya jadi anak soleh justru menjadi korban penganiayaan. Saya sangat menyayangkan dan menyesalkan," ujarnya.
Ia meminta UII bertanggung jawab atas kasus itu. Pihaknya pun mengaku menempuh jalur hukum dengan melaporkan kasus itu ke kepolisian.
"Jenazah anak saya akan dipulangkan ke Lombok Timur," jelasnya.
Rektor UII, Harsoyo menyerahkan sepenuhnya segala proses penyelidikan kasus tersebut dalam ranah hukum melalui kepolisian. UII, tambahnya, mendukung penegakan hukum dan siap membantu melancarkan jalannya penyelidikan pihak yang berwenang.
Dalam keterangan resminya, kemarin, rektorat UII menyebut kegiatan mahasiswa di luar kampus tersebut telah sesuai prosedur universitas.
Baca: Penjelasan UII atas Kegiatan Mapala Tewaskan 2 Mahasiswa
Ilham merupakan mahasiswa Fakultas Hukum UII yang meninggal setelah dirawat di RS Bethesda Yogyakarta, Senin (23/1/2017) sekitar pukul 24.00 WIB. Ia merupakan salah satu peserta GC Mapala UII.
Selain Ilham, dua mahasiswa UII, Muhammad Fadhli dan Syait Asyam, juga tewas selepas mengikuti kegiatan serupa di Gunung Lawu Lereng Selatan, Tawangmangu, Jawa Tengah, 13-20 Januari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)
