Sadiyo datang ke Kantor Bupati Sragen didampingi Camat Gondang dan Lurah Desa Gondang. Menghadap orang nomor satu di Kabupaten Sragen, raut wajah Sadiyo terlihat tegang. Dia mengira akan dimarahi bupati.
"Mbah Sadiyo sempat ketakutan dan berkata pada saya, 'Bu Bupati, maaf, saya menambal jalan bukan bermaksud menggurui pemerintah'," ungkap Yuni, Jumat, 3 Maret 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menanggapi celetukan Mbah Sadiyo, Bupati Sragen justru tertawa. Yuni mengatakan, Pemerintah Kabupaten Sragen justru bangga memiliki warga sepertinya.
"Pemerintah Kabupaten Sragen mengucapkan terima kasih banyak pada Mbah Sadiyo," ujar Bupati Sragen. Yuni juga menawarkan hadiah kepada Sadiyo. Hadiah sebagai bentuk apresiasi pemerintah atas konsistensi dan inisiatif Sadiyo menambal jalan.
Baca: Mbah Sadiyo, Pemulung yang Tambal Lubang Jalan Pakai Uang Pribadi
"Mbah Sadiyo meminta beternak ayam. Jadi kalau tenaganya tidak kuat lagi memulung, dia bisa beternak," papar Yuni. Pemerintah Kabupaten Sragen pun berjanji mewujudkan keinginan Mbah Sadiyo.
Yuni menilai, Sadiyo sosok yang sulit dijumpai di masa sekarang ini. Sebagai seorang pemulung, Sadiyo menyisihkan penghasilannya untuk menambal jalan berlubang sejak tahun 2012.
"Itu dia lakukan tanpa tendensi apapun. Hanya tidak ingin jalan berlubang membuat orang kecelakaan," katanya.
Sadiyo telah menambal ruas jalan Gondang - Banaran sejauh lima kilometer. Kemudian, Sadiyo juga menambal jalan berlubang di ruas Gondang - Tunjungan. Rute tersebut biasanya ia lewati sewaktu bekerja mencari rongsokan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)