Salah satu tulisannya bertema 'Sekolahku Istimewa' bahkan menyabet juara pertama lomba menulis yang diselenggarakan Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dalam tulisannya, lelaki kelahiran Sragen, 21 Mei 1998 tersebut bercerita mengenai kesulitan yang dihadapi pelajar penyandang disabilitas, khususnya tuna rungu.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Saat kelas VII, menjadi tunarungu seorang diri di sebuah sekolah umum, hidup terasa berubah drastis," terang pemilik karib Raka, saat ditemui, Selasa (6/12/2016).
Ia yang dibesarkan dengan cara berkomunikasi oral mengaku kesulitan berbaur dengan lingkungan. Namun ia mencoba aktif menggunakan tulisan. Terlebih ditunjang teknologi pengiriman pesan melalui gawai yang berkembang saat ini.
Namun selanjutnya Raka sangat terbantu setelah masuk ke sekolah inklusi. "Sekolah menyediakan guru pendamping khusus untuk siswa," tambah dia. Raka juga mengembangkan kemampuan bahasa isyarat untuk memperlancar komunikasi.
Pelajar yang saat ini duduk di bangku kelas XI jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial tersebut rupanya juga aktif menulis blog sejak satu tahun lalu. Ia pun membuat tulisan-tulisan mengenai disabilitas, khususnya tuna rungu.
Raka menilai status ramah difabel di Indonesia saat ini masih jauh panggang dari api. Bagi tunarungu misalnya, hanya ada satu televisi yang menggunakan penerjemah.
"Padahal untuk menerima informasi kami butuh itu (penerjemah). Kami juga memerlukan subtitle," papar Raka.
Bagi tunadaksa, banyak fasilitas publik seperti sistem transportasi yang belum mengakomodir kebutuhan mereka. "Sedangkan untuk tunanetra belum ada sama sekali toko buku yang menyediakan produk khusus untuk mereka," ujarnya.
Raka yang juga bergabung dengan Gerkatin (Gerakan Untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia) berharap langkahnya diikuti oleh rekan-rekannya yang lain.
"Nantinya, saya ingin mengambil konsentrasi pendidikan luar biasa di perguruan tinggi. Saya ingin terus berjuang menyuarakan aspirasi teman-teman penyandang disabilitas," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)