"Maka menanamkan nilai-nilai yang berkualitas ke anak-anak sesuai agama masing-masing itu penting," ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin saat makan siang bersama perwakilan Kemenag dari seluruh Indonesia di Arjuna Garden, Candi Prambanan Yogyakarta, Selasa, 8 Agustus 2017.
Baca: Menteri Agama Keberatan Penerapan Sekolah Lima Hari
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menteri Lukman menyarankan agar pendidikan karakter yang didengung-dengungkan oleh Kemendikbud berlandaskan pada ilmu agama. Sebab, pada dasarnya, agama berisi nilai-nilai untuk menjalankan kebaikan bagi orang lain. Agama bukan semata-mata untuk kebaikan diri sendiri.
"Contohnya salat yang sangat bersifat pribadi bertujuan untuk orang lain. Yakni mengurangi sifat kemungkaran, dan maksiat seseorang (yang menjalankan salat)," jelasnya.
Selain itu pendidikan karakter bisa dibangun melalui contoh dan teladan orang tua dan guru di sekitar anak-anak. Ia meminta agar para guru dan orangtua turut memberi contoh pendidikan agama serta hal-hal positif kepada sang anak.
"Tenggang rasa, asalnya dari teladan di keluarga. Kebersihan juga contoh pembiasaan orangtua ke anak-anak dari kecil. Maka contoh dan teladan itu penting," katanya
Jika pendidikan karakter diterapkan di sekolah, ia meminta pihak sekolah turut mengadakan salat dan mengaji berjemaah.
Menag Lukman tidak setuju jika sistem lima hari sekolah diterapkan merata ke seluruh Pondok Pesantren dan Madrasah. Ia lebih setuju jika pendidikan karakter lebih ditekankan pada penguatan pelajaran agama dan sikap teladan yang baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)
