Humas PT PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Kudus Arif Suryadi mengatakan, layanan listrik 24 jam di kepulauan Karimunjawa sementara baru di Desa Karimunjawa dan Kemujan. Sementara di tiga desa lainnya, Parang, Nyamuk, dan Genting hanya menyala 6 jam.
“Dapat dipastikan 3 Juni listrik di Karimunjawa menyala 24 jam. Untuk Pulau Parang dan Nyamuk masih dikelola PLTD lama,” ujar Arif, Senin (23/5/2016).
Arif menjelaskan, semua fasilitas dan infrastruktur untuk mengalirkan listrik ke dua ribu pelanggan sudah siap, seperti sumber pembangkit dan kabel transmisi. Sumber listrik masih menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), namun memiliki daya yang lebih besar dari PLTD yang lama.
“Sumber energi yang baru didatangkan dari Kalimantan Barat,” kata Arif.
Nantinya harga listrik yang dihasilkan pembangkit baru ini jika dibanding dengan PLTD jauh lebih murah. Jika sebelumnya tarif listrik PLTD Rp2.500 per Kwh, dengan pembangkit baru cukup Rp1.000 per Kwh. Sistem pembayaran menggunakan prabayar.
“Jadi harganya sama dengan listrik di daratan,” imbuh Arif.
Terpisah, Camat Karimunjawa, Muh Taksin, mengapresiasi kehadiran dua pembangkit baru ini. Pelayanan listrik 24 jam diyakini berimbas positif di berbagai sektor. Seperti aktivitas rumah tangga, pendidikan, kesehatan, dan pariwisata.
“Tentunya semakin cepat beroperasi semakin baik. Sudah lama warga Karimunjawa memimpikan listrik menyala 24 jam,” kata Taksin.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(MEL)