Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati Sanusi Siswoyo menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Pati melalui BPBD menggelontor Rp75 juta untuk mengatasi banjir. Anggaran tak terduga sebesar Rp5 miliar belum dapat digunakan.
"Anggaran tak terduga baru bisa digunakan setelah statusnya darurat tanggap bencana," kata Sanusi, Senin, 20 Februari 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut Sanusi, status darurat tanggap bencana dikeluarkan apabila banjir merendam selama sebulan. Selain itu, banjir merendam sedikitnya sepertiga luas wilayah kecamatan.
"Ini banjirnya baru dua pekan, wilayah yang terendam baru kantong-kantong," ujar Sanusi.
Sanusi menjelaskan, banjir di Kecamatan Juwana tak kunjung surut karena dipengaruhi tingginya gelombng laut dan rob. Permukaan air laut yang mengalami kenaikan, mengakibatkan air yang menggenangi permukiman tak bisa mengalir.
Guna membantu meringankan beban korban banjir, lanjut Sanusi, pihaknya menggandeng sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk menggunakan anggaran sosialnya. Ia juga berkoordinasi dengan dinas kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi warga yang mulai terkena gatal-gatal.
"Kami berkoordinasi dengan dinas-dinas agar bantuan tidak menumpuk di satu desa, tapi bisa merata," pungkas Sanusi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)