medcom.id, Pati: Banjir yang melanda Kabupaten Pati, Jawa Tengah, sampai saat ini masih merendam empat kecamatan. Yaitu Kecamatan Juwana, Sukolilo, Jakenan, dan Gabus. Selain merendam permukiman, banjir juga merendam area persawahan yang sudah memasuki masa panen.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati Sanusi Siswoyo menyampaikan, guna mengurangi kerugian akibat banjir, petani terpaksa panen di tengah genangan air. Area persawahan yang terendam banjir di empat kecamatan tersebut lebih dari 265 hektare.
“Petani terpaksa panen di tengah genangan, kalau menunggu air surut padi bisa busuk,” ujar Sanusi di Pati, Selasa, 14 Februari 2017.
Sanusi menguraikan, jumlah desa yang terendam banjir mulai berkurang. Seperti di Kecamatan Juwana, dari sebelumnya delapan desa saat ini tinggal lima desa yang terendam.
“Desa yang lama terendam banjir yaitu Desa Doropayung, Kedungpancing, dan Bumirejo. Banjir di desa-desa itu sudah lebih dari seminggu,” kata Sanusi.
Selama banjir merendam 40 desa di Kabupaten Pati, ditambahkan Sanusi, masih ada tiga desa yang sampai hari ini belum tersentuh bantuan. Yaitu Desa Sidoarum, Kecamatan Jakenan; dan Desa Babalan Kecamatan Gabus.
“Tapi kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk segera mengirimkan bantuan,” terang Sanusi.
Saat ini, bantuan yang sangat dibutuhkan masyarakat korban banjir adalah makanan siap saji. Serta kebutuhan air bersih dan kebutuhan pokok lainnya.
Sanusi belum dapat menyebut angka pasti jumlah kerugian akibat banjir. Sementara untuk infratrukstur, dua jembatan penghubung antardesa rusak diterjang banjir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)